Kembangkan Lingkar Pertemanan dan Pola Tidur Sehat
6. Prioritaskan Kebahagiaan Anda
Faktanya, individu yang lebih bahagia memiliki pengurangan 3,7 persen pada kematian dini selama periode studi 5 tahun.
Menurut sebuah penelitian terhadap 180 biarawati Katolik yang menganalisis tingkat kebahagiaan mereka, dan hasilnya kebahagiaan ini berpengaruh terhadap umur panjang mereka.
Mereka yang merasa paling bahagia pada usia 22 tahun memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk tetap hidup dalam enam dekade kemudian.
Adapun, tinjauan dari 35 penelitian menunjukkan bahwa orang yang bahagia dapat hidup hingga 18% lebih lama daripada seseorang yang kurang bahagia.
7. Hindari Stres dan Kecemasan Kronis
Kecemasan dan stres dapat secara signifikan mengurangi umur Anda. Misalnya, wanita yang menderita stres atau kecemasan dilaporkan dua kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung, stroke, atau kanker paru-paru.
Sedangkan, risiko kematian dini ini lebih berpengaruh hingga tiga kali lebih tinggi untuk pria yang cemas atau stres dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang lebih santai.
Lalu, studi menunjukkan bahwa individu yang pesimis memiliki risiko kematian dini 42% lebih tinggi daripada orang yang lebih optimis. Namun, tawa dan pola hidup yang positif dapat mengurangi stres serta berpotensi memperpanjang hidup Anda.
8. Kembangkan Lingkar Pertemanan Anda
Para peneliti melaporkan bahwa orang yang memelihara jejaring sosial yang sehat atau pertemanan ternyata dapat membantu Anda hidup hingga 50 persen lebih lama.
Studi juga menemukan fakta bahwa jejaring sosial yang sehat akan sangat berpengaruh pada perubahan positif, seperti pada jantung, otak, hormonal, dan fungsi kekebalan tubuh, yang dapat menurunkan risiko penyakit kronis.
Selain itu, sebuah penelitian melaporkan bahwa memberikan dukungan kepada orang lain mungkin lebih bermanfaat daripada menerimanya. Selain menerima perawatan dari teman dan keluarga Anda, pastikan untuk membalas kebaikan itu.
9. Lebih Berhati-hati
Lebih berhati-hati disini mengacu pada kemampuan seseorang untuk menjadi disiplin diri, terorganisir, efisien, dan berorientasi pada tujuan.
Berdasarkan data dari penelitian yang diikuti 1.500 anak laki-laki dan perempuan hingga usia lanjut, anak-anak yang dianggap gigih, terorganisir, dan disiplin hidup memiliki kemungkinan 11 persen lebih lama daripada rekan-rekan mereka yang kurang teliti.
Orang yang teliti mungkin juga memiliki tekanan darah yang lebih rendah dan kondisi kejiwaan yang lebih tenang, serta risiko diabetes, masalah jantung atau sendi yang lebih rendah dibandingkan orang yang teledor
Ini mungkin sebagian karena individu yang teliti cenderung tidak mengambil risiko berbahaya atau bereaksi negatif terhadap stres dan lebih cenderung menjalani kehidupan profesional yang sukses serta bertanggung jawab atas kesehatan mereka.
Hal ini tentunya dapat dikembangkan pada setiap tahap kehidupan melalui langkah-langkah kecil seperti merapikan meja, berpegang teguh pada rencana kerja, atau tepat waktu.
10. Kembangkan Pola Tidur yang Sehat
Tidur sangat penting untuk mengatur fungsi sel dan membantu tubuh istirahat setelah melakukan banyak kegiatan setiap harinya.
Sebuah studi baru-baru ini melaporkan bahwa umur panjang kemungkinan terkait dengan pola tidur yang teratur, seperti pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
Durasi tidur juga tampaknya menjadi faktor, dengan terlalu sedikit dan terlalu banyak berbahaya. Misalnya, tidur kurang dari 5-7 jam per malam akan dikaitkan dengan risiko kematian dini 12 persen lebih besar. Terlalu sedikit tidur juga dapat meningkatkan peradangan, risiko diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.
Di sisi lain, tidur berlebihan juga dapat dikaitkan dengan depresi, aktivitas fisik yang rendah, dan kondisi kesehatan yang tidak terdiagnosis, yang semuanya ini dapat berdampak negatif pada umur Anda.