Bisnis.com, JAKARTA - Vaksin buatan Indonesia yang dinamai Inavac telah mencapai pembacaan hasil uji klinis tahap ketiga.
Vaksin ini diharapkan dapat membantu pemerintah untuk melawan Covid-19 di tengah masyarakat.
Direktur PT Biotis Pharmaceutical Indonesia, FX Sudirman mengatakan bahwa vaksin Inavac dibuat untuk vaksin booster masyarakat Indonesia.
Sudirman juga menunjukkan data-data yang menyebutkan, sebagian besar masyarakat Indonesia belum melakukan vaksin booster.
"Per 7 September (hari ini) vaksin dewasa dengan target 141 juta orang lebih, yang vaksin booster baru 30% jadi masih ada 97 juta sekian orang yang belum di vaksin booster," ungkap Sudirman pada Rabu, (7/9/2022).
Hal ini kemudian yang menjadi fokus, mengapa PT Biotis tidak memproduksi vaksin inavac dalam dosis pertama dan kedua, serta mengapa PT Biotis mengharapkan vaksin Inavac sudah bisa digunakan akhir tahun 2022 ini.
Vaksin Inavac diproduksi untuk vaksin booster dosis tiga dan empat, dengan ketentuan vaksin dosis dua vaksin Sinovac atau vaksin dosis tiga atau booster Pfizer. Vaksin Inavac juga sudah mulai diproduksi sejak dua bulan yang lalu.
Menurut Ketua Operasional PT Biotis Pharmaceutical Yulius WWS, produksi vaksin ini per bulannya mencapai 20 juta dosis dan tengah menunggu pelabelan.
"Sudah dari bulan lalu (produksi vaksin Inavac), kita sedang nunggu pelabelan nanti, sekarang produksi sebanyak 20 juta perbulan," kata Yulius, Rabu.
Sudirman juga mengungkapkan, PT Biotis merencanakan untuk memproduksi vaksin ini hingga 500.000 dosis pada bulan Oktober. Sedangkan pada akhir tahun 2022 mendatang, pihaknya berharap bisa memproduksi vaksin Inavac hingga 10 juta dosis.
"Berapa banyak yg bisa kita produksi, kita memproduksi secara bertahap, kita akan rilis sekitar 500.000 dosis di bulan oktober, akhir tahun 10an juta dosis," papar Sudirman.
Sudirman juga berharap, 10 juta dosis vaksin Inavac ini dapat digunakan oleh Pemerintah untuk program vaksin booster akhir tahun mendatang.