Bisnis.com, JAKARTA - Pakar kesehatan di Amerika Serikat mengatakan mengonsumsi MSG atau vetsin terlalu banyak bisa menyebabkan sakit kepala dan nyeri pada bagian tubuh tertentu.
Mengutip dari mayoclinic.com pada Selasa (12/9/2022), monosodium glutamat (MSG) atau yang sering disebut mecin adalah penambah rasa yang sering ditambahkan ke makanan restoran, sayuran kaleng, sup, daging, dan makanan lainnya.
Makanan mengandung mecin menjadi makanan yang sering dikonsumsi oleh generasi muda saat sedang bersantai. Food and Drug Administration (FDA) AS telah mengklasifikasikan MSG sebagai bahan makanan yang secara umum diakui aman.
Namun, penggunaan MSG atau mecin masih diperdebatkan, sehingga membuatnya harus dicantumkan pada label makanan.
Sejak tahun 1960-an, pakar kesehatan di China menyebautkan bahwa MSG atau micin bisa menjadi penyebab sakit kepala, memperburuk asma, menyebabkan nyeri dada atau jantung berdebar, hingga membuat MSG sempat dikhawatirkan dalam penggunaannya dan peristiwa ini disebut dengan China Restaurant Syndrome.
Kondisi tersebut berbeda dengan temuan jurnal ilmiah pada 2022. Dikutip eatingwell.com, yang mengutip Journal of Nutrition, konsumsi MSG sebagai bahan makanan ketika diamati tidak ada gejala merugikan.
Namun, beda cerita ketika mengonsumsi MSG dalam dosis besar, karena dapat menyebabkan gejala Chinese Restaurant Syndrome ketika dikonsumsi sendiri dan dengan perut kosong.
Dalam sebuah studi tahun 2013, para peneliti memberi orang dewasa sehat rata-rata sekitar 10 gram MSG (dosis yang cukup besar) tanpa makanan apa pun, mengakibatkan hampir semuanya mengalami sakit kepala, serta peningkatan tekanan darah dan detak jantung dalam jangka pendek.
Artinya, mengonsumsi MSG berlebihan tidak bisa dikatakan menjadi faktor utama penyebab tumor, karena efek samping dari konsumsi MSG berlebihan kemungkinan akan menyebabkan sakit kepala, hipertensi dan peningkatan detak jantung.
Belakangan muncul konten tiktok yang mengaku terlalu sering mengonsumsi makanan mengandung mecin dan melakukan operasi tumor jinak. Pembuat konten juga mengajak masyarakat, khususnya perempuan untuk membatasi penggunaan vetsin atau MSG.
