Bisnis.com, JAKARTA - Kekurangan Albumin bisa sebabkan hipoalbuminemia, yakni kondisi kekurangan albumin yang berdampak pada terhambatnya penyembuhan luka.
Namun, mereka yang kekurangan albumin dan terkena demam berdarah (DBD) bisa berakibat fatal hingga kematian.
Dokter onkologi dr. Zubairi Djoerban dalam laman Instagramnya menjelaskan, selama ini orang khawatir tentang trombosit yang turun pada pasien DBD.
Menurutnya, kurangnya kadar trombosit itu juga berkaitan dengan rendahnya kadar albumin dalam darah.
“Trombositnya amat sangat rendah, itu yang kita khawatir banget, tapi ternyata ada masalah lain yang juga bisa sebabkan kematian, yaitu kurangnya albumin,” ungkap dr. Zubairi.
Mengapa sampai bisa sebabkan kematian?
dr. zubairi menjelaskan, pada saat pasien kena DBD, akan terjadi kebocoran plasma dari sirkulasi darah yang menyebabkan kadar darahnya rendah. Hal ini menyangkut dengan kadar albumin dalam darah.
“Nah albumin yang rendah ini bisa sebabkan edema paru,” lanjutnya.
Mengutip dari laman Medicalnewstoday, edema paru adalah kondisi saat terjadi penumpukan kantong udara di paru-paru. Kondisi ini sebabkan sulitnya bernapas. Karena edema paru-paru ini merupakan pertukaran gas dan dapat menyebabkan gagal napas.
Gejala yang timbul akibat edema paru akut meliputi, batuk berdahak merah muda dan berbusa, keringat berlebih, gelisah, perasaan tercekik, kulit yang terlihat lebih pucat, mengi, palpitasi jantung serta nyeri dada. Namun, jika edema paru kronis, gejalanya tidak akan separah gejala edema paru akut.
“Faktor yang penting yang bisa sebabkan kondisi serius selain trombosit yang kurang dari 5000, kurang dari 20.000, lalu kadar albumin rendah juga bisa terjadi edema paru, dan edema paru bisa sebabkan kematian,” pungkas dr. Zubairi.