Bisnis.com, JAKARTA - Bagaimana jadinya jika ada bakteri yang kebal antibiotik? Bagaimana mengatasinya dan seberapa berbahaya perkembangannya jika tidak dapat diatasi?
Hal ini terjadi di India, kabarnya negara yang disebut-sebut sebagai negara dengan sanitasi yang kurang memadai ini tengah melawan bakteri yang kebal terhadap obat antibiotik.
India melaporkan adanya kematian akibat infeksi kuman super atau yang disebut superbug. Hal ini dilaporkan pertama kali oleh dokter di Rumah Sakit Kasturba di Maharashtra, India barat.
CDC menyebut, infeksi akibat bakteri yang kebal antibiotik ini mencapai 2.8 juta kasus dalam 2019 lalu. Sebanyak 35.000 diantaranya berakibat fatal.
Namun, Jurnal Kedokteran Lancet justru menyebut, infeksi superbug ini telah mengakibatkan 1.27 juta kasus kematian pada tahun yang sama, di seluruh dunia.
Lalu, bakteri apa saja yang termasuk superbug itu?
Mengutip laman Healthline, superbug tidak hanya bakteri, juga jamur yang resistan terhadap obat.
CDC menyebut, ada 18 jenis superbug yang 'menyeramkan'. Ke-18 jenis bakteri dan jamur ini terbagi menjadi 3 kategori, mendesak, serius, dan mengancam. Berikut penjelasannya:
Kategori mendesak:
- Acinetobacter yang tahan terhadap karbapenem
- Candida auris
- Clostridioides difficile
- Enterobacteriaceae yang tahan karbapenem
- Neisseria gonorrhoeae yang resistan terhadap obat
Kategori serius:
- Campylobacter yang resistan terhadap obat
- Kandida yang kebal obat
- Enterobacteriaceae penghasil ESBL
- Enterococci resisten vankomisin (VRE)
- Pseudomonas aeruginosa yang resistan terhadap banyak obat
- Salmonella nontifoid yang resistan terhadap obat
- Salmonella serotipe Typhi yang resistan terhadap obat
- Shigella yang kebal obat
- Staphylococcus aureus yang resistan terhadap methicillin (MRSA)
- Streptococcus pneumoniae yang resistan terhadap obat
- Tuberkulosis yang resistan terhadap obat
Kategori mengancam:
- Streptokokus grup AS yang tahan eritromisin
- Streptokokus grup B yang tahan klindamisin