Bisnis.com, SOLO - Kementerian Agama Jawa Tengah mencatat adanya 8 ribu calon jemaah haji membatalkan keberangkatan, per Oktober 2022.
Pembatalan itu dilakukan karena faktor usia dan lamanya antrean keberangkatan yang mencapai 30 tahun.
Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Provinsi Jawa Tengah Ahyani mengungkapkan, mayoritas jemaah calon haji membatalkan keberangkatan dengan alasan usia yang sudah di atas 50 tahun.
“Tahun ini saja sudah ada 8.000 calon jemaah haji yang mengundurkan diri,” ungkap Ahyani di sela acara Sapa Jamaah Tunggu Haji yang digelar Kemenag Provinsi Jawa Tengah di Hotel Jawa Dwipa Karangpandan, Karanganyar, pada Senin (7/11/2022), dikutip dari Solopos.
Ahyani mengungkapkan animo masyarakat untuk berhaji sangat tinggi. Hal itu terlihat di Jawa Tengah, yakni hingga November jumlah antrean jemaah calon haji tercatat ada sebanyak 873.562 orang. Padahal dua pekan lalu jumlahnya 855.671 orang.
Itu artinya ada penambahan ribuan orang mendaftarkan diri dalam dua pekan terakhir. Yang di mana kondisi ini menambah panjang daftar tunggu antrean haji.
“Di Jawa Tengah daftar antrean haji sekarang 30 tahun. Daftar antrean haji paling lama ada di Sulawesi Selatan yang mencapai 45 tahun,” lanjutnya.
Lamanya daftar antrean haji ini, menurut dia, banyak dimanfaatkan biro-biro umrah. Mereka menawarkan jemaah calon haji untuk membatalkan keberangkatan dan menggantinya dengan ibadah umrah.
Ahyani berharap calon jemaah haji tidak tergoda dengan rayuan para biro umrah agar tidak membatalkan keberangkatan haji mereka.
“Eman-eman kalau dibatalkan. Haji dan umrah itu berbeda. Ketika sudah mendaftar haji, jika terjadi sesuatu misalnya meninggal dunia, pemberangkatannya bisa dialihkan ke anaknya atau suami atau istrinya dan lainnya,” katanya.
Di sisi lain, Kepala Kemenag Karanganyar Wiharso mengatakan sejauh ini belum ada calon haji di Karanganyar yang menarik dana dan membatalkan keberangkatan haji.
Menurutnya, ada 16.298 orang dalam daftar antrean haji di Karanganyar yang menunggu untuk menunaikan ibadah di Tanah Suci.
“Daftar tunggu haji tambah lama setelah dua tahun tidak ada pemberangkatan haji karena pandemi Covid-19. Setelah dibuka pun kuota yang diberikan belum penuh,” katanya.