Bisnis.com, JAKARTA - Di Media sosial baru-baru ini viral skincare atau perawatan kulit dengan mencampurkan bahan-bahan yang mudah didapatkan di rumah seperti, tomat, garam, penyedap rasa atau micin dan madu. Skincare ini kemudian dinamai skincare rakyat miskin.
Banyak warganet yang percaya bahwa skincare dengan Monosodium Glutamat (MSG) ini dapat membantu membuat wajah menjadi glowing seperti layaknya menggunakan skincare bermerek.
Lalu apakah skincare ber-micin tersebut aman?
Dokter spesialis estetika dr. Richard Lee melalui akun TikToknya menjawab pertanyaan ini, menurutnya sah-sah saja jika bahan-bahan dapur tersebut digunakan sebagai perawatan kulit.
“Sebenarnya aman-aman aja, jadi micin atau garam itu punya manfaat bagi kulit kita,” ungkap dr,. Richard dikutip dari laman TikToknya pada Selasa (29/11/2022).
dr. Richard bahkan menguraikan manfaat penggunaan bahan-bahan dapur tersebut untuk kulit, salah satunya untuk mengurangi kelenjar minyak berlebih pada kulit.
“Satu ya sebagai exfoliator sering dipakai dalam scrub-scrub, yang kedua bisa untuk melembabkan, karena sebenarnya garam itu menahan air dalam kulit, jadi bisa untuk melembabkan kulit. Dan yang ketiga bisa untuk mengurangi kelenjar minyak berlebih, jadi produksinya itu bisa dikurangi dengan menggunakan garam ataupun micin,” tambah dr. Richard.
Namun, semua manfaat itu, menurut dr. Richard, bisa didapat jika menggunakan bahan-bahan dapur tersebut dengan komposisi yang benar. Jika tidak, maka tidak akan timbul efek apapun. Dia kemudian menyarankan menggunakan skincare jadi yang memang sudah diracik oleh ahlinya, yang beredar dipasaran dan sudah terbukti aman.
“Kalau pertanyaanya aman atau tidak, ya aman-aman saja, tapi komposisinya harus pas, kalau tidak, ya tidak akan ada hasil. Kalian bisa gunakan skincare, karena komposisinya sudah diatur sehingga pasti punya manfaat. Dan jangan lupa pakai skincare harus yang BPOM” pungkas dr. Richard.
Namun, berbeda dengan dr. Richard, dokter spesialis estetika yang lain, dr. Kamila Jaidi justru berpendapat lain. Menurutnya, berdasarkan jurnal International journal of food properties 2017, MSG yang terkandung dalam produk penyedap rasa micin, dapat menyebabkan beberapa gangguan kulit.
“Jadi yang menggunakan MSG ini, ternyata dia mengalami abdominal discomfort, urticaria atau rashes kulitnya itu pada merah-merah dan juga gejala yang namanya atopic dermatitis atau alergi,” papar dr. Kamila Jaidi dikutip dari laman TikTok pribadinya pada Selasa (29/11/2022).
Dia bahkan mengaku mendapati pasiennya yang menggunakan skincare bermicin ini yang mengalami alergi, gejalanya meliputi kemerahan pada kulit yang disertai gatal-gatal dan juga terbakar.
Menurutnya, ketika MSG dikonsumsi, akan menimbulkan efek alergi pada kulit, padahal MSG sudah melewati proses pencernaan dan hanya berkaitan dengan kulit sekitar 5 hingga 10 persen. Maka penggunaan bahan ini pada kulit bisa disebut penyalahgunaan.
“Itu tuh micin harusnya tuh dikonsumsikan, itu pun harus ada batas dan takarannya, apalagi yang langsung dipakai ke muka. Takaran yang benar gimana? Gak ada, karena gak betul,” ungkap dr. Kamila.
Dia juga menyayangkan penggunaan garam pada wajah, sebab sifat NaCl dalam garam dan NaCl untuk estetika berbeda. Sehingga tetap disebut penyalahgunaan.
Laman Mayoclinic dan Healthline mengungkap, penggunaan MSG untuk dikonsumsi sudah diklasifikasikan aman dikonsumsi, oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, meskipun penggunaannya masih diperdebatkan dan mengharuskan perusahaan menuliskan penggunaan MSG ini pada label produk. Namun, sejauh ini belum ditemukan lembaga kesehatan terkait seperti FDA yang membahas penggunaan penyedap rasa pada kulit.