Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Nike telah mengonfirmasi bahwa Kyrie Irving dengan brand Nike telah putus kontrak, usai pemain NBA itu menunggah tautan yang berisi film antisemit di media sosial, yang mengandung diskriminatif dan kebencian pada suatu kelompok.
Salah satu pendiri Nike, Phil Knight menganggap tindakan Kyrie Irving itu sudah melebihi batas sehingga pihak Nike mengambil langkah untuk mengakhiri kontraknya.
"Kyrie melangkahi batas, di mana dia membuat beberapa pernyataan yang tidak bisa kami patuhi, dan itulah mengapa kami mengakhiri hubungan. Saya baik-baik saja dengan itu,” katanya.
Dalam sebuah tweet, Irving mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mereka yang telah mendukung pekerjaannya, menulis, "Siapa pun yang telah menghabiskan uang hasil jerih payah mereka untuk apa pun yang pernah saya rilis, saya menganggap anda keluarga dan kita selamanya terhubung. Saatnya untuk menunjukkan kekuatan kita sebagai komunitas,” jelasnya.
Sebagai informasi, sekitar 68 persen dari pemain NBA memakai sepatu milik Nike dalam tiap permainannya.
Bahkan, dalam perhitungan tahunan, di setiap musim sejak peluncuran Kyrie 1, model Kyrie telah menjadi salah satu sepatu yang paling banyak dipakai di seluruh liga. Hingga saat ini, 164 pemain telah memakai Kyrie 7 ke dalam lapangan. Alhasil, sudah lusinan pemain juga sering memakai model Kyrie Low dengan harga lebih murah, di antara yang lain.
Irving telah menjadi sorotan sejak mengunggah tautan ke film Hebrews to Negroes: Wake up Black America di akun media sosialnya.
Sejak itu meminta maaf karena membagikan film tersebut, dengan mengatakan bahwa dia menyesal kepada mereka yang terluka karena komentar kebencian yang dibuat dalam film dokumenter tersebut. Namun, dia mengaku tidak mengetahui isinya.
Insiden tersebut juga memicu perbincangan yang lebih luas tentang keyakinan Irving dan tanggung jawabnya sebagai figur publik untuk menghindari penyebaran kebencian dan kefanatikan.