Bisnis.com, JAKARTA - Mademoiselle Liem Home Living mengadakan acara kegiatan bakti sosial dengan mengunjungi Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) yang membantu anak-anak penderita kanker usia 1 hari hingga 18 tahun.
YKAKI berkosentrasi memberikan bantuan dalam hal penyediaan Rumah Singgah (Rumah Kita) untuk orang tua dan anak penderita kanker selama menjalani masa perawatan seperti kegiatan pendidikan melalui Sekolah-ku.
Yayasan Kasih Anak kanker Indonesia saat ini menampung kurang lebih 21 orang anak penderita kanker yang berasal dari berbagai daerah seperti Lampung, Bengkulu, Riau, Medan, Batam, Banten, Kalimantan, Jogjakarta, Bogor, Bekasi, Ciapus, Cilacap dan Kuningan.
Pada kegiatan ini Mademoiselle Liem bermaksud memberikan dukungan dan support secara moriil kepada anak-anak pejuang kanker di YKAKI untuk berjuang melawan kanker yang dideritanya.
"Semoga kunjungan dan apa yang kami berikan hari ini dapat bermanfaat dan bisa menghibur adik- adik semua agar tetap terus semangat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari seperti belajar dan bermain," ujar Fransisca Lim selaku Founder dari Mademoiselle Liem.
Selain itu juga Mademoiselle Liem memberi bantuan secara langsung berupa beras 20kg, minyak goreng 40L, susu kotak 12 dus, roti 120 pcs dan 60 bungkus bingkisan natal berisi sanitizer dan coklat.
Mademoiselle Liem berharap melalui kegiatan ini kita bisa menjadi berkat dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. “khususnya bagi keluarga besar YKAKI semoga bantuan yang telah kami berikan dapat bermanfaat dan bagi adik-adik pejuang kanker bisa terus semangat untuk sembuh karena kami keluarga besar Mademoiselle Liem akan selalu berusaha mendukung adik-adik semua," tambah Kartika.
Ira Soelistyo selaku Pendiri dan Ketua YKAKI menyambut baik kunjungan dari Mademoiselle Liem.
"Harapan kami, setiap Natal bisa berbagi kasih bisa menolong mereka semua. Tentunya kita mendoakan, bagi anak-anak yang berobat juga semoga bisa cepat sembuh," ujar Ira.
Ira juga mendoakan agar anak-anak ini dapat kembali berkumpul bersama keluarga mereka.
"Bisa kembali bersama keluarga, karena mereka tinggal di sini kan terpisah dengan keluarga yang lainnya ya," jelas Ira.
Karena selama melakukan pengobatan, anak-anak itu hanya tinggal bersama ibunya di rumah singgah yang dimiliki YKAKI. Sedangkan anggota keluarga lainnya termasuk sang ayah, harus hidup terpisah