Bisnis.com, JAKARTA - Bandara Changi Singapura merilis aplikasi untuk melacak bagasi yang membuat penumpang yang mendarat, take off atau transit di sana tidak akan kehilangan kopernya.
Untuk saat ini, layanan tersebut hanya tersedia untuk penumpang dari 35 maskapai yang berpartisipasi, dengan berangkat dari atau transit di Changi, serta mereka yang tiba dengan maskapai tersebut di Terminal 2 dan 3 Changi.
Maskapai yang berpartisipasi termasuk Singapore Airlines, Finnair, Jetstar Asia dan Air India.
Fitur tersebut memungkinkan pelancong dari atau ke Bandara Changi untuk melacak status tas mereka, serta menerima pembaruan jika kedatangan bagasi mereka di bandara tertunda karena cuaca buruk.
Sebelumnya, petugas darat utama Bandara Changi Sats melaporkan pada bulan Juni peningkatan jumlah bagasi yang hilang atau rusak sebagai akibat dari masalah di bandara keberangkatan mereka di tengah kekurangan tenaga kerja.
Dengan fitur ini, penumpang di Bandara Changi dapat melacak tas mereka hingga tiga hari setelah penerbangan. Saat ini, fitur itu sedang dalam uji coba beta dan tersedia di aplikasi iChangi.
Pelacakan untuk bagasi kedatangan akan diluncurkan di Terminal 1 dan 4 pada awal 2023.
Menanggapi pertanyaan, Grup Bandara Changi (CAG) mengatakan fitur pelacak bagasi telah diuji di antara staf CAG sebelum uji coba publik saat ini.
Jumlah maskapai penerbangan diharapkan meningkat secara progresif, tambahnya dilansir dari Strait Times.
Dengan fitur tersebut, sebagian besar bagasi check-in dapat dilacak kecuali untuk tas berukuran ganjil, tas yang diperiksa di gerbang, dan tas dengan label rilis terbatas. Beberapa bagasi transfer juga mungkin tidak dapat dilacak karena dapat dikelola langsung oleh maskapai penerbangan.