Bisnis.com, JAKARTA - Reaksi tubuh seperti bersin, tertawa, bermimpi, menangis bahkan ketika tubuh menggigil nyatanya semua itu menyimpan alasan. Menurut National Cancer Institute mendefinisikan fungsi tubuh sebagai sistem yang punya fungsi fisiologis atau psikologis.
Fungsi tubuh adalah cara sel kita mempertahankan keadaan seimbang yang disebut homeostasis.
Homeostasis memastikan bahwa tidak pernah ada sesuatu yang terlalu sedikit atau terlalu banyak di dalam tubuh, karena jika terjadi perubahan kadar sedikitpun, seperti gula darah atau keasaman darah yang lebih tinggi dari biasanya, hal itu dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan, bahkan mematikan.
Meski, saat ini studi terkait mimpi masih tetap misterius, tetapi ada teori menarik di baliknya. Bahkan, beberapa penjelasan soal reaksi tubuh lainnya pun menyimpan penjelasan yang menarik.
Lantas, apa saja alasan yang membuat kita tertawa hingga menggigil? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
1. Tidur bisa membersihkan otak
Pernahkah Anda bertanya mengapa orang harus tidur?
Menurut Sleep Foundation, setiap tubuh perlu mengisi kembali adenosine, senyawa yang dibuat oleh otak. Meningkatnya kelelahan yang cenderung terjadi sepanjang hari disebabkan oleh fluktuasi kadar adenosin. Pada jam-jam sibuk kita, ketika kita merasa paling terjaga, kadar adenosin berada pada titik terendah, tetapi ketika kita mendekati jam malam, adenosin meningkat tajam, hingga menimbulkan rasa kantuk.
Sehingga, tak heran apabila kita memutuskan untuk mengonsumsi kafein dalam kopi (dan makanan dan minuman lainnya) bertindak sebagai "antagonis adenosin," guna memblokir efek adenosin dan membuat kita merasa lebih berenergi.
Menurut Dr Maiken Nedergaard dan rekan-rekannya di University of Rochester, fungsi lain dari tidur adalah untuk "membersihkan" otak, di mana otak memiliki sistem glymphatic yang melibatkan sel-sel kekebalan khusus dan pembuluh limfatik yang mengantarkan racun keluar dari otak, menjadikannya sebagai kru pembersihan pribadi otak.
Tim Dr. Maiken bahkan mencatat bahwa sistem glymphatic membantu menghilangkan plak beta amyloid dari otak, yang merupakan salah satu ciri utama penyakit Alzheimer, sehingga ini menjadi masuk akal, ketika kurang tidur akan menimbulkan risiko penyakit.
2. Tertawa memperkuat ikatan sosial dan mengurangi stres
Tertawa itu menular. Itulah yang dikatakan semua orang, tetapi apakah itu benar?
Filsuf John Morreal berpendapat bahwa tawa manusia memiliki asal usul evolusi yang penting. Dia merasa tawa dimaksudkan sebagai bentuk kelegaan bersama ketika bahaya atau ancaman yang dirasakan akhirnya berlalu. Tertawa juga meningkatkan tingkat kepercayaan dengan orang lain.
Menurut antropolog budaya Mahadev Apte tertawa terjadi saat orang merasa nyaman satu sama lain, saat mereka merasa terbuka dan bebas. Semakin banyak tawa, maka akan semakin erat ikatan di dalam grup.
Reaksi tubuh tertawa itu sendiri meningkatkan asupan oksigen kita, melatih otot, jantung, dan paru-paru. Tertawa juga meningkatkan endorfin, bahan kimia alami yang membuat tubuh merasa nyaman dan menghilangkan rasa sakit. Dalam jangka panjang, tertawa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi rasa sakit, dan memperbaiki suasana hati, sehingga lebih mudah menghadapi tantangan hidup.
3. Menangis melepaskan endorfin
Kita tahu bahwa emosi yang kuat membuat beberapa orang menangis, tetapi pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa demikian? Apa gunanya menangis? Menurut WebMD, beberapa air mata membantu menjaga kesehatan mata agar bola mata tetap terlumasi, di mana air mata membantu mengeluarkan iritasi yang masuk ke mata.
Namun jenis air mata yang disebabkan oleh perasaan yang kuat dianggap sebagai "air mata emosional", yang menyampaikan kepada orang lain bahwa kita sedih, kesakitan, atau mengalami emosi lain yang sangat kuat.
Menangis juga baik, karena kita bisa melepaskan rasa sakit saat kita menangis. Air mata emosional bisa menjadi obat penghilang rasa sakit alami ketika komposisi hormon stres kita sangat tinggi.
Menangis bisa menjadi suatu tanda bahwa tubuh kita sehat, tetapi terlalu banyak hal baik bisa menandakan masalah. Jika Anda mendapati diri Anda menangis lebih dari yang Anda inginkan, atau jika Anda mengalami tanda-tanda depresi seperti merasa putus asa, tidak berdaya, atau kehilangan minat pada aktivitas yang biasa Anda nikmati, Anda harus berbicara dengan dokter atau ahli kesehatan mental.
4. Anda mengingat sebuah kenangan
Menurut Psychology Today, emosi berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan ingatan kita, meningkatkan kemampuan kita untuk mengingat situasi yang memiliki relevansi lebih tinggi dengan kelangsungan hidup dan kesejahteraan kita.
Membentuk memori melibatkan pertama-tama mengambil informasi, memproses dan menyimpan informasi tersebut, dan akhirnya mengambilnya nanti. Emosi bekerja pada semua fase proses pembentukan memori.
Peristiwa bermuatan emosional (baik positif maupun negatif) lebih mungkin disimpan daripada peristiwa netral. Hormon stres seperti kortisol dan adrenalin meningkatkan kemampuan kita untuk mengkonsolidasikan ingatan sehingga kita mengingat situasi yang berbahaya dengan kejelasan tambahan untuk menghindarinya di masa depan. Jadi, apa yang kita rasakan dalam hati kiasan kita memengaruhi apa yang kita ingat dengan pikiran kita.
Menariknya, suasana hati kita saat ini dapat memengaruhi apa yang kita ingat atau tidak ingat. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa saat kita merasa lebih gembira, kita cenderung mengingat kenangan positif, begitu pula sebaliknya.
Memang, menurut sebuah studi tahun 2017 dari Ilmu Psikologi Klinis, bahkan ada bukti yang menunjukkan bahwa pereda nyeri acetaminophen (Tylenol) mungkin tidak hanya mengurangi rasa sakit fisik, tetapi juga dapat mengurangi rasa sakit emosional. Bahkan, itu bahkan dapat membantu meredam respons emosional yang meningkat pada orang yang hidup dengan Borderline Personality Disorder (BPD).
5. Muntah mengeluarkan racun dari tubuh Anda
Hanya sedikit yang senang dengan kemungkinan muntah, padahal muntah memiliki tujuan yang penting. Menurut Cleveland Clinic, muntah adalah refleks tidak sadar yang dikelola oleh otak sebagai respons terhadap racun yang tertelan.
Sistem kekebalan dan sistem saraf bekerja sama untuk memicu refleks ini begitu mereka mendeteksi keberadaan patogen seperti bakteri atau virus, atau zat berbahaya lainnya seperti obat-obatan atau alkohol. Tentunya kondisi lain seperti kehamilan atau vertigo juga bisa memicu muntah.
Sederhananya, muntah seringkali merupakan cara tubuh mengeluarkan sesuatu yang berbahaya dari sistem kita, tetapi terlalu banyak muntah dapat menyebabkan dehidrasi dan mungkin menandakan penyakit serius sehingga Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter jika muntah.
Sementara itu, Cleveland Clinic juga menyarankan Anda berhenti makan selama beberapa jam setelah muntah. Saat Anda merasa ingin makan lagi, pilihlah makanan hambar seperti roti bakar, pisang, dan kerupuk yang tidak pedas atau beraroma kuat. Hindari minuman berkafein dan manis, yang dapat memperburuk muntah dan menyebabkan dehidrasi.
6. Tersenyum membuat Anda lebih bahagia
Tahukah Anda bahwa ketika Anda tersenyum sendiri itu merupakan tanda bahwa Anda merasa lebih bahagia?
Menurut SCL Health, tersenyum melepaskan endorfin, molekul perasaan nyaman yang membuat Anda merasa lebih bahagia.
Tersenyum juga melepaskan dopamin, serotonin, dan molekul kecil yang dikenal sebagai neuropeptida yang membantu mengurangi stres.
Faktanya, sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan di Ilmu Psikologi bahkan menunjukkan bahwa tersenyum membantu mengurangi detak jantung saat istirahat, tanda bahwa tubuh sedang pulih dari stres dan memasuki keadaan relaksasi (melalui Association for Psychological Science).
Berkurangnya detak jantung juga merupakan penanda kesehatan kardiovaskular, jadi tersenyum bisa bermanfaat bagi jantung Anda. Yang lebih luar biasa lagi, ada bukti yang menunjukkan bahwa berpura-pura tersenyum atau tersenyum meskipun Anda tidak merasa bahagia, dapat meningkatkan suasana hati dan membuat Anda merasa lebih bahagia.