Bisnis.com, JAKARTA - Putri Thailand Bajrakitiyabha Narendira Debyavati tidak sadarkan diri lebih dari tiga minggu setelah dia pingsan karena penyakit jantung.
Dokter yang merawatnya menyimpulkan bahwa dia menderita aritmia parah akibat radang jantung yang disebabkan oleh infeksi mycoplasma, kata Biro Rumah Tangga Kerajaan dalam sebuah pernyataan dilansir dari Bloomberg.
Putri berusia 44 tahun itu kehilangan kesadaran di timur laut Thailand pada 14 Desember saat melatih anjingnya untuk kompetisi, dan diterbangkan ke Bangkok untuk menjalani perawatan.
Dia saat ini dirawat dengan obat-obatan termasuk antibiotik, dan peralatan medis untuk membantu fungsi jantung, paru-paru dan ginjalnya
Bajrakitiyabha, merupkan anak tertua dari tujuh bersaudara Raja Maha Vajiralongkorn dari tiga pernikahan berbeda.
Dia akan menjadi calon pewaris takhta, yang akan menjadikannya raja wanita pertama di negara Asia Tenggara. Raja, 70, belum menunjuk ahli waris sejak naik takhta pada 2016.
Sang putri memiliki gelar sarjana hukum dari Universitas Cornell dan pernah menjabat sebagai diplomat ke Austria dan dalam peran untuk Wanita PBB dan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan.
Dia juga bertugas di kantor jaksa agung dan memegang pangkat jenderal di unit Komando Keamanan Kerajaan raja.