Telinga/ilustrasi
Health

Istilah Stroke Telinga 'Ditertawakan' tapi Kerap Digunakan, Ini Faktanya

Restu Wahyuning Asih
Kamis, 9 Maret 2023 - 13:44
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Istilah penyakit 'stroke telinga' mendadak viral di media sosial setelah dicuitkan oleh Kiky Saputri.

Melalui akun Twitternya, Kiky membagikan pengalaman mertuanya yang didiagnosis stroke telinga oleh dokter Indonesia.

Namun saat berobat ke Singapura, istilah tersebut justru ditertawakan oleh dokter di sana.

"Mertua saya didiagnosa stroke kuping karena tiba2 pendengarannya terganggu. Disuntik dalemnya malah makin parah pendengarannya. Akhirnya ke RS Spore & diketawain sama dokternya mana ada stroke kuping. Itu cuma flu jadinya bindeng ke telinga & sekarang udah sembuh. Kocak kan?" " tulis Kiky pada Selasa (7/3/2023).

Banyak dipakai di situs luar negeri

Meski awam, ternyata istilah stroke telinga banyak digunakan di situs kesehatan luar negeri.

Meskipun memang awam dan tak banyak digunakan, namun stroke telinga atau ear stroke ini dipakai untuk penyakit yang berhubungan dengan saraf telinga.

Ear stroke ini pun muncul di beberapa situs luar negeri seperti di Quality Health Care, layanan kesehatan terkemuka di Hong Kong.

Dalam situs tersebut, disebutkan bahwa ear stroke mengacu pada kondisi gangguan pendengaran sensorineural mendadak atau Sudden Sensorineural Hearing Loss (SSHL).

Apa itu SSHL?

Sudden Sensorineural Hearing Loss (SSHL) merupakan gangguan pendengaran sensorineural mendadak terjadi ketika seseorang kehilangan pendengaran dengan sangat cepat, biasanya hanya di satu telinga, hingga menyebabkan suara teredam.

Melansir Quality Healthcare, gangguan pendengaran ini ditunjukkan dengan gejala pusing mendadak, tinitus, dan sakit telinga.

Pada tahap awal, banyak orang tidak menganggap serius gejalanya, karena mereka mungkin mengira itu hanya karena penyumbatan saluran telinga yang disebabkan oleh kotoran telinga. 

Beberapa bahkan mungkin berpikir bahwa gejalanya akan hilang setelah beberapa saat, sehingga menunda waktu untuk konsultasi medis. Padahal, gangguan pendengaran sensorineural mendadak adalah situasi darurat. 

Apabila, dua minggu pertama setelah timbulnya penyakit tidak diobati, maka dalam kasus terburuk, kondisi tersebut bahkan dapat menyebabkan ketulian permanen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro