Ilustrasi sakit asma/crabbscrosssurgery.nhs.uk
Health

Ini Lho Bahayanya Mendaki Gunung Bagi Penderita Asma

Sabina Arla Yogandini
Rabu, 26 April 2023 - 16:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pawadi (40), salah satu pendaki asal Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara meninggal dunia saat melakukan pendakian di gunung Rinjani.

Adapun korban meninggal karena penyakit asma yang kambuh.

Merujuk pada kasus tersebut, mendaki gunung merupakan salah satu aktivitas yang bermanfaat. Namun, untuk penderita asma perlu memperhatikan hal tersebut karena dapat membahayakan tubuh.

Di saat Anda mendaki dan penyakit asma kambuh, saluran udara menjadi meradang dan menyempit sehingga membuat penderitanya akan sulit untuk bernapas.

Saat mendaki terdapat perubahan cuaca, debu, perubahan ketinggian daratan, dan polusi yang tidak dapat dihindari.

Tak hanya itu, saat pendakian, Anda akan mengalami kelelahan. Bagi orang dengan penyakit asma yang memiliki saluran pernafasan yang sensitif, tentunya hal ini dapat membahayakan untuk mendaki.

Bagi Anda yang belum tahu, gejala serangan asma dapat meliputi batuk atau mengi, sesak napas, dan perasaan sesak di dada Anda.

Serangan asma dapat menjadi serius dan juga dapat berakibat fatal. Selama serangan asma yang parah, Anda mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen ke dalam paru-paru Anda dan bahkan dapat berhenti bernapas.

Melansir dari Healthline, serangan asma ringan dapat berlangsung hanya beberapa menit dan merespons terhadap pengobatan penyelamatan.

Namun, serangan asma sedang atau berat dapat berlangsung lebih lama. Tak hanya itu, dalam beberapa kasus, tidak merespons terhadap obat penyelamat.

Adapun faktor risiko kematian yang disebabkan oleh asma, antara lain asma yang tidak terkontrol atau ketidakpatuhan terhadap rencana pengobatan asma, serangan asma parah, pernah dirawat inap karena asma, fungsi paru-paru yang buruk, yang diukur dengan arus puncak ekspirasi (PEF) atau volume ekspirasi paksa (FEV1), dan pernah memakai ventilator untuk asma.

Cuaca dingin, debu, dan polusi udara merupakan hal yang perlu dihindari karena memicu serangan asma kambuh. Hal itulah yang membuat orang dengan penyakit asma perlu mempertimbangkan untuk melakukan pendakian. Untuk itu, pastikan Anda melakukan janji temu rutin dengan dokter Anda untuk meninjau kondisi Anda.

Melansir dari Cleveland Clinic, dataran tinggi saja dapat menimbulkan masalah bagi sebagian orang, termasuk asma. Gejala terjadi ketika tubuh Anda mencoba menyesuaikan diri dengan tekanan udara yang lebih rendah dan kadar oksigen yang lebih rendah di ketinggian.

Selain itu, ketinggian dan tekanan udara yang lebih rendah dapat menyebabkan cairan bocor dari pembuluh darah. Kebocoran ini menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru dan otak Anda. gejala yang sedang maupun berat dapat membahayakan nyawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro