Bisnis.com, JAKARTA - Intelligence Quotient (IQ) merupakan standar pengukuran yang digunakan untuk menilai bakat mental seseorang. Skor IQ rata-rata adalah antara 85 hingga 115.
Melansir PsychCentral, skor IQ ditentukan dengan median dan rata-rata 100. Skor di atas 130 diberi label sebagai di atas rata-rata atau "sangat unggul", sedangkan skor di bawah 70 akan dianggap di bawah rata-rata atau diberi label sebagai "gangguan batas".
IQ bukan untuk disombongkan, tetapi dapat membantu membimbing anak ke dalam program pembelajaran, tantangan perkembangan, dan memberikan wawasan tentang pola kesehatan global.
IQ diuji dengan bermacam-macam model tes. Tes IQ biasanya menggunakan sekumpulan pertanyaan kemampuan yang mencakup pertanyaan berkaitan dengan penalaran, organisasi non-verbal, pemahaman, memori kerja, kecepatan pemrosesan, dan lain-lain.
Dilansir dari Wisevoter, IQ rata-rata umumnya dianggap mencerminkan kesejahteraan keseluruhan suatu negara karena IQ rata-rata suatu populasi terkait erat dengan berbagai faktor seperti pendidikan, kesehatan, ketimpangan pendapatan, dan pembiayaan pemerintah untuk pendidikan.
Semua itu memiliki dampak yang signifikan pada tingkat IQ dalam suatu populasi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa otak cenderung memiliki kinerja lebih baik dalam tes IQ pada individu yang memiliki akses ke pendidikan berkualitas, perawatan kesehatan yang memadai, dan sumber daya keuangan.
Sebaliknya, mereka yang kekurangan sumber daya ini mungkin berada pada posisi yang kurang menguntungkan dan skor IQ mereka mungkin tidak mencerminkan kecerdasan mereka yang sebenarnya.
Hasil tersebut menjadi alasan mengapa peringkat seperti ini sering dianggap menempatkan negara berpenghasilan tinggi pada keuntungan yang tidak adil dibandingkan dengan negara berpenghasilan rendah.
Berdasarkan data dari Institut Ulster, terdapat variasi yang signifikan dalam rata-rata IQ antar negara.
Secara global, rata-rata IQ yang dimiliki adalah sebesar 82. Negara-negara dengan IQ rata-rata tertinggi adalah Jepang, Taiwan, Singapura, Hong Kong, dan Republik Rakyat China, semuanya dengan IQ rata-rata di atas 104.
Negara-negara tersebut termasuk negara maju yang memiliki sumber daya ekonomi, pendidikan, dan lainnya yang baik. Di sisi lain, negara-negara yang mungkin kurang baik dalam sumber daya tersebut, seperti Mozambik, Burkina Faso, Niger, Antigua, dan Barbuda, dan Rwanda, memiliki IQ rata-rata terendah, semuanya di bawah 71.
Banyak faktor yang memengaruhi perbedaan IQ tersebut, seperti genetika, lingkungan, pendidikan, latar belakang budaya, dan lain-lain.
Misalnya, negara-negara dengan penekanan kuat pada pendidikan, seperti Jepang dan Singapura, cenderung memiliki IQ rata-rata yang lebih tinggi, sedangkan negara-negara dengan sejarah ketidakstabilan politik dan sosial, kemiskinan, dan kurangnya akses ke pendidikan dan kesehatan.
Seperti banyak negara Afrika, cenderung memiliki IQ rata-rata yang lebih rendah. Oleh karena itu, faktor yang memengaruhi IQ penting dipertimbangkan ketika membandingkan rata-rata IQ.
Berikut 10 negara dengan IQ rata-rata tertinggi.
1. Jepang - 106,48
2. Taiwan - 106,47
3. Singapura - 105,89
4. Hong Kong - 105,37
5. RRC - 104,1
6. Korea Selatan - 102,35
7. Belarus - 101,6
8. Finlandia - 101,2
9. Liechtenstein - 101,07
10. Jerman - 100,74
Adapun 10 negara dengan IQ rata-rata terendah sebagai berikut.
1. Nepal - 42,99
2. Liberia - 45,07
3. Sierra Leone - 45,07
4. Guatemala - 47,72
5. Gambia - 52,68
6. Nicaragua - 52,69
7. Guinea - 53,48
8. Ghana - 58,16
9. Pantai Gading - 58,16
10. Sudan Selatan - 58,61
