Bisnis.com, JAKARTA - Belakangan ini, tren fesyen athleisure telah mengalami popularitas yang pesat di kalangan masyarakat.
Athleisure sendiri mengacu pada gaya busana yang menggabungkan elemen-elemen sportswear (pakaian olahraga) dengan leisurewear (pakaian santai).
Fenomena ini memberikan pengaruh dalam tren alas kaki. General Manager Brand Marketing PT MAP Aktif Adiperkasa (MAPA) Nino Priambodo pun telah menangkap permintaan konsumen soal sepatu berkonsep athleisure telah menjadi sangat diminati dalam beberapa tahun terakhir.
“Sekarang orang cenderung menggunakan sepatu olahraga untuk lifestyle. Sepatu lari ya dipakai juga untuk jalan-jalan,” ujarnya pada Bisnis, Jumat (16/6/2023).
Dia menyampaikan tak bisa dipungkiri sepatu olahraga telah menjadi semacam "bunglon", di mana produsen harus mampu menggabungkan antara kenyamanan dan juga fungsi dari sepatu olahraga dengan desain yang modis dan cocok untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
"Soalnya, sekarang banyak orang yang mengadopsi gaya hidup aktif," jelasnya.
Selain itu, meluasnya tren athleisure juga dipengaruhi oleh makin terbukanya penerimaan terhadap mode dan gaya pakaian yang lebih santai dan nyaman di berbagai situasi, termasuk di tempat kerja.
Tak heran, apabila banyak merek sepatu terkenal yang telah merespons tren ini dengan meluncurkan koleksi athleisure, termasuk sepatu lari dengan desain yang stylish dan dapat dipadukan dengan berbagai pakaian.
Saat ditanya soal preferensi warna di Indonesia, Nino mengatakan pilihan tersebut cenderung beragam.
“Saat ini, antara warna-warna aman, contohnya nude, hitam, coklat bahkan koleksi spring summer dengan warna pastel yang lebih pop out juga terus menjadi incaran ya,” jelasnya.
Bahkan tidak jarang beberapa sepatu yang awalnya dianggap memiliki warna yang identik dengan perempuan ternyata juga menarik minat para lelaki.
“Persepsi tentang warna yang terkait dengan gender telah berubah, dan tren fashion tidak lagi dipengaruhi oleh gender secara kaku. Alias warna-warna telah menjadi unisex,” jelasnya.
Menggandeng Komunitas Lari untuk Perluas Pasar
Kini, sebagai mitra pengelola merek sepatu lari HOKA yang berasal dari Perancis, pihaknya terus melakukan pendekatan komunikasi melalui komunitas lari dan penawaran nilai tambah demi membangun kesadaran merek yang kuat di pasar sepatu lari di Indonesia.
“HOKA ini baru hadir di Indonesia 2017. Melalui pengalaman yang nyaman, performa yang baik, dan fasilitas inovatif di toko, HOKA berusaha memberikan pengalaman yang terbaik kepada pelanggan dan memperluas pangsa pasarnya di Indonesia,” jelasnya.
Dirinya menyampaikan brand HOKA juga memberikan pengalaman yang mendukung ekosistem pelari hingga bisa menawarkan sepatu lari sesuai dengan karakteristik kaki masyarakat Indonesia
Salah satunya, fasilitas foot scan memungkinkan pelanggan melakukan pemindaian kaki untuk mendapatkan rekomendasi sepatu HOKA yang sesuai dengan bentuk kaki mereka.
Sehingga, sepatu yang dipilih akan memberikan kenyamanan maksimal saat digunakan untuk berlari, berjalan, mendaki, atau berlatih.
“Banyak orang yang belum menyadari bahwa rasa pegal yang sering dialami oleh pejalan kaki atau pelari disebabkan oleh ketidakcocokan antara alas kaki dan bentuk kaki. Di Indonesia itu, kakinya cenderung lebar,” ungkapnya
Saat ini, Nino menuturkan HOKA telah berhasil memenuhi permintaan konsumen di seluruh Indonesia, dengan transaksi tertinggi terjadi di wilayah-wilayah seperti Jakarta, Bandung, dan Bali.
Kehadirannya di 13 lokasi, termasuk di multibrand stores yang tersebar di Indonesia, nyatanya tidak menyurutkan pihak MAP untuk terus memperluas pasar dengan membuka gerai-gerai baru pada 2023.
“Kami tentu akan fokus pada wilayah yang punya transaksi tinggi. Harapannya juga kita bisa menjangkau ke pulau lainnya, seperti Sumatra ya,” tutup Nino.
