.jpg)
Bisnisc.com, JAKARTA - Pakaian Adat Jawa Tengah identik dengan batik dan kebaya. Biasanya pakaian adat dipakai ketika acara resmi maupun upacara adat, seperti di acara perkawinan, khitanan, hingga acara penyambutan tamu agung.
Nama pakaian adat Jawa Tengah ternyata tidak hanya batik dan kebaya. Lalu, apa saja nama-nama pakaian adat Jawa Tengah lainnya? Simak selengkapnya di dalam artikel ini.
Ciri Khas Pakaian Adat Jawa Tengah
Pakaian adat adalah pakaian yang menjadi identitas suatu daerah. Maka dari itu, pakaian adat Jawa Tengah adalah pakaian yang lazim digunakan oleh penduduk di Jawa Tengah dan menjadi ciri khas daerah tersebut.
Adapun ciri khas pakaian adat Jawa Tengah yaitu memiliki corak batik, terkesan sopan, dan biasanya cukup ketat. Tidak hanya itu, pakaian adat Jawa Tengah juga memiliki nuansa keraton Jawa yang sangat kental.
9 Jenis Pakaian Adat Dari Jawa Tengah
Perlu diketahui bahwa pakaian adat Jawa Tengah tidak hanya batik dan kebaya, tetapi masih ada yang lainnya. Berikut ini beberapa jenis pakaian adat Jawa Tengah yang perlu diketahui.
- Jawi Jangkep
- Surjan
- Beskap
- Jarik
- Kemben
- Kebaya
- Kanigaran
- Basahan
- Batik
Keunikan Pakaian Adat Jawa Tengah
Dari nama-nama pakaian adat Jawa Tengah di atas, semuanya memiliki keunikannya tersendiri. Simak keunikannya masing-masing di bawah ini.
Jawi Jangkep
Nama pakaian adat Jawa Tengah yang pertama adalah jawi jangkep. Pakaian ini termasuk ke dalam pakaian formal pengantin pria yang berupa baju beskap dengan dilengkapi bawahan kain jarik. Adapun aksesoris tambahan yang biasanya dipakai saat menggunakan jawi jangkep yakni blangkon, keris, dan alas kaki selop.
Surjan
Surjan adalah pakaian adat Jawa Tengah dengan motif lurik. Biasanya dipakai oleh pria pada saat acara adat ataupun kebudayaan. Motif garis-garis pada surjan memiliki makna kesederhanaan.
Beskap
Beskap merupakan pakaian atasan yang berwarna hitam polos. Desainnya cukup sederhana dengan kerah tanpa lipatan. Uniknya, potongan depannya tidak simetris dan kancingnya dibuat dengan pola menyamping.
Jarik
Dahulu, kain jarik bisa digunakan oleh pria dan wanita dalam kehidupan sehari-hari. Seiring berkembangnya zaman, kain jarik kini hanya dipakai oleh orang tua saja. Kain jarik memiliki makna sebagai tingkatan hidup.
Kemben
Kemben adalah pakaian adat Jawa Tengah yang digunakan sebagai penutup dada wanita. Penggunaannya hanya dililitkan pada pinggul.
Kebaya
Nama pakaian adat Jawa Tengah ini tidak hanya ada di Jawa Tengah, tetapi juga daerah lainnya. Tentunya, setiap daerah dengan keunikannya masing-masing.
Zaman dahulu, hanya keluarga bangsawan saja yang boleh memakai kebaya. Namun, saat ini kebaya sudah bisa dipakai oleh orang biasa. Bahkan, dapat digunakan di kegiatan sehari-hari.
Kanigaran
Dahulu pakaian adat ini hanya dipakai oleh para raja. Tetapi saat ini sudah banyak digunakan oleh orang biasa saat acara pernikahan. Ciri khas dari kanigaran yakni terbuat dari bahan beludru dengan warna gelap dengan efek mengkilap sehingga memberi kesan elegan bagi yang memakainya.
Basahan
Basahan merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang biasanya digunakan di acara pernikahan adat Jawa. Uniknya, pakaian adat ini tidak mengenakan luaran.
Basahan dikenal juga dengan nama Dodot karena kedua mempelai menggunakan kain Dodot atau kain kemben yang lebat dan panjang.
Batik
Batik sudah umum dipakai ketika hadir di berbagai acara. Motifnya pun setiap daerah berbeda-beda. Dalam pakaian adat Jawa Tengah sendiri, memiliki motif pesisir dan keraton.
Biasanya motif pesisir memiliki corak dan warna yang tidak lebih dinamis daripada keraton.
Penggunaan batik sebagai salah satu nama pakaian adat Jawa Tengah bisa berbeda bila diterapkan pada wanita maupun pria. Untuk wanita memakai atasan batik dan bawahan dress, sedangkan pria menggunakan celana berwarna hitam dengan baju atasan batik lengan pendek.
Pakaian adat Jawa Tengah adalah pakaian yang lazim oleh penduduk di Jawa Tengah dan menjadi ciri khas daerah tersebut. Pakaian tersebut memiliki banyak jenis dan dapat dikenakan di berbagai acara.
