Bisnis.com, JAKARTA - Banyak masalah kesehatan timbul atas dampak akumulasi berbagai macam kerusakan molekuler dan seluler seiring waktu.
Melansir dari WHO, kerusakan molekuler dan seluler yang terakumulasi merujuk pada proses alami di dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan pada tingkat molekuler dan seluler.
Pasalnya, seiring bertambahnya usia, penurunan kesehatan pun ikut terjadi. Berbagai faktor seperti paparan radiasi, stres oksidatif, perubahan genetik, dan akumulasi toksin dapat berkontribusi pada kerusakan tersebut.
Namun, ini tidak berarti bahwa orang di usia muda bebas dari risiko kondisi kronis, terutama yang dapat terjadi karena pilihan gaya hidup yang tidak sehat.
Berikut beberapa penyakit kronis yang mengintai anak muda
1. Tekanan darah tinggi
Penyakit jantung dan gangguan peredaran darah bisa mempengaruhi orang dari segala usia, termasuk yang memiliki riwayat keluarga yang jelas.
Salah satu kondisi yang dapat memicu masalah jantung adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penting untuk memeriksa tekanan darah secara teratur dan memperhatikan tanda-tanda peringatan yang muncul.
2. Kanker usus
Kanker usus dapat berkembang di mana saja di usus besar, termasuk usus besar dan rektum.
Sementara penyebab pasti kanker usus masih belum jelas, menurut para ilmuwan, faktor-faktor seperti konsumsi alkohol yang banyak dan diet rendah serat dapat menempatkan seseorang pada risiko yang lebih tinggi.
Studi telah menemukan bahwa semakin banyak milenial yang terkena kanker usus besar dan dubur.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of National Cancer Institute, seseorang yang lahir pada tahun 1990-an memiliki risiko dua kali lipat terkena kanker usus besar dan empat kali lipat risiko terkena kanker dubur daripada seseorang yang lahir pada tahun 1950-an.
3. Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah kondisi kronis yang mempengaruhi cara tubuh memproses gula darah.
Sesuai laporan, selama beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan 20 persen kejadiannya pada kelompok usia antara 14 dan 25 tahun.
Jika tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tubuh karena tingginya kadar gula darah yang konsisten.
4. Osteoporosis
Kepadatan tulang umumnya mencapai puncaknya pada masa dewasa awal. Namun, pada usia sekitar 35 tahun, tulang mulai kehilangan kepadatannya secara alami.
Proses ini bisa berjalan lebih cepat bagi mereka yang menderita osteoporosis. Osteoporosis menyebabkan kerapuhan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang.
Meskipun kondisi ini umumnya lebih umum pada usia di atas 50 tahun, tetapi juga bisa memengaruhi orang dewasa muda di usia 20-an, 30-an, dan 40-an. Penting untuk menjaga kesehatan tulang dengan pola makan seimbang dan gaya hidup aktif.
Tips gaya hidup untuk mencegah kondisi kronis di usia muda
1. Menerapkan pola makan sehat
Konsumsilah makanan yang sehat dan seimbang, termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, protein nabati atau hewani rendah lemak, dan lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan poliunsaturasi.
Kurangi konsumsi garam berlebihan dan makanan olahan yang mengandung banyak garam, gula, dan lemak jenuh.
2. Tingkatkan asupan serat
Serat sangat penting untuk kesehatan pencernaan dan dapat membantu mencegah kanker usus. Konsumsilah makanan tinggi serat seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah-buahan.
3. Kurangi konsumsi alkohol
Hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker usus dan masalah kesehatan lainnya.
4. Berolahraga
Tetap aktif dengan melakukan olahraga teratur. Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan yang sehat, memperkuat otot dan tulang, meningkatkan kesehatan jantung, serta mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan osteoporosis.
Lakukanlah setidaknya 150 menit aktivitas aerobik sedang hingga kuat setiap minggu, ditambah dengan latihan kekuatan secara teratur.
5. Berhenti merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan gangguan pernapasan.
6. Perhatikan asupan vitamin D dan kalsium
Pastikan Anda mendapatkan cukup vitamin D dan kalsium, karena keduanya penting untuk kesehatan tulang. Anda bisa mendapatkannya melalui sinar matahari, makanan seperti ikan berlemak, produk susu rendah lemak, telur, atau melalui suplemen jika diperlukan.
