Pembuluh darah/Istimewa
Health

Olahraga Intens Bisa Tingkatkan Risiko Stroke bagi yang Memiliki Arteri Tersumbat

Salma Permata Dewi
Rabu, 28 Juni 2023 - 10:23
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Olahraga selalu dianjurkan dalam keadaan apapun, baik untuk orang sehat maupun orang yang sakit. Namun, olahraga yang intens ternyata berisiko untuk orang yang memiliki arteri tersumbat.

Dilansir dari Times of India, Rabu (28/6/2023), sebuah studi menemukan peningkatan detak jantung dapat menyebabkan stroke pada orang dengan stenosis arteri karotis. Stenosis arteri karotis merupakan suatu kondisi yang menyempit atau menyumbat pembuluh darah arteri.  Arteri karotis memasok aliran darah ke jaringan wajah dan otak. 

Ketika lemak kolesterol dan partikel lain menumpuk di dinding karotis bagian dalam dapat menyebabkan pembentukan plak yang menyebabkan penyempitan. Itulah yang disebut dengan stenosis. Kondisi ini berbahaya karena membatasi aliran darah ke otak. Jika penderitanya kekurangan darah, itu akan menyebabkan otak kekurangan oksigen dan penderita mengalami stroke.

Dilansir dari Healthline, penelitian yang dilakukan itu menggunakan model komputasi. Para peneliti mensimulasikan aliran darah di arteri karotis dalam tahap stenosis tanpa penyumbatan, dengan penyumbatan 30 persen ringan, dan dengan penyumbatan 50 persen sedang. Mereka menganalisis dampak detak jantung selama berolahraga dan detak jantung istirahat.

Hasilnya, bagi mereka yang tidak mengalami penyempitan dan penyumbatan ringan, olahraga bermanfaat untuk simulasi karotis. Namun, pasien penyumbatan sedang mengalami tingkatan tekanan di area yang tersumbat yang dapat menyebabkan stenosis pecah.

“Literatur yang ada menunjukkan bahwa denyut nadi yang lebih tinggi akibat olahraga meningkatkan tingkat stres pada dinding arteri dan mencegah pembentukan penyumbatan stenotik. Kami telah mengamati fitur serupa untuk arteri yang sehat melalui prediksi numerik kami,” ungkap Somnath Roy, penulis studi dan Associate Professor, Departemen Teknik Mesin di Institut Teknologi India Kharagpur.

Roy menjelaskan bahwa untuk studi selanjutnya, tim peneliti berencana untuk menyelidiki efek detak jantung tinggi pada model arteri lain seperti arteri koroner, aorta, dan lain-lain,  Selain itu, para peneliti berencana untuk melihat pengaruh perubahan kekentalan darah pada fitur aliran dan tingkat stres. Viskositas darah dapat berubah karena penyakit seperti anemia, leukemia, sepsis, dan banyak lagi. Mereka juga melihat efek olahraga pada orang dengan penggantian katup jantung.

Olahraga yang perlu diperhatikan oleh pasien adalah olahraga yang intens. Joseph C. Maroon, Profesor Klinis dan Wakil Ketua, Sarjana Heindl dalam Ilmu Saraf, Departemen Bedah Saraf di Universitas Pittsburgh menjelaskan bahwa olahraga intens menyebabkan penyempitan arteri sebesar 50 persen dan mengendapkan pembekuan dan penyumbatan meskipun aliran normal. 

Walaupun demikian, olahraga tetap harus dilakukan untuk membantu mendukung aliran darah yang sehat. Penderita penyumbatan arteri bisa melakukan olahraga ringan yang berisiko rendah, seperti berjalan, yoga, dan latihan keseimbangan. Pemeriksaan kesehatan rutin dan kontrol atas pola olahraga juga penting dilakukan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro