Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu lini bisnis mahakaX, yakni CreativeIntel tengah membangun ekosistem media baru berupa museum guna menawarkan real experience.
Ini juga menjadi langkah inovatif dalam pemasaran sebuah brand kepada target pasar yang tepat, utamanya bagi sektor perbankan dan asuransi.
Chief Creative Officer Ishak Reza menyampaikan dalam era digital saat ini, pengalaman online atau digital tidak dapat berdiri sendiri.
Baginya, meskipun media sosial dan iklan digital memiliki peran penting, akan tetapi orang cenderung cepat melupakan pesan yang disampaikan melalui media tersebut.
“Real experience atau pengalaman fisik menjadi penting untuk membangun hubungan yang lebih kuat antara merek dan konsumen dan meningkatkan kesan yang tahan lama,” jelasnya saat ditanya Bisnis di Chillax Sudirman, Rabu (5/7/2023).
Dia pun mencatat meskipun real experience atau pengalaman fisik telah menjadi tren pemasaran umum untuk sejumlah industri seperti fesyen, otomotif, dan F&B.
Akan tetapi, di sektor asuransi dan perbankan yang kerap menargetkan kaum milenial, justru tren periklanan seperti ini masih terbatas dalam penerapannya.
Pasalnya, ini disebabkan oleh sifat abstrak produk dan layanan yang sulit untuk disajikan dalam bentuk pengalaman fisik yang langsung.
Sebagai contoh, produk asuransi jiwa atau produk perbankan seperti kartu kredit atau pinjaman memiliki karakteristik yang tidak langsung dapat dirasakan atau dilihat secara fisik.
“Banyak orang berpikir tantangannya ini di sini. Namun, ini sebenarnya tidak susah. Dengan kita menggabungkan tren yang relate dengan target market, tidak memaksakan hard selling, dan fokus memberikan kesenangan pada konsumen itu jadi poin penting,” jelasnya.
Dia menilai, meskipun langkah-langkah atau tindakan yang diambil dalam strategi pemasaran tidak langsung menghasilkan konversi atau penjualan langsung, tetapi mereka memiliki manfaat jangka panjang dalam hal meningkatkan kesadaran merek.
Dalam beberapa kasus, langkah-langkah tersebut dapat membantu membangun dan memperkuat kesadaran merek di antara target audiens.
Sampai akhirnya, berkontribusi pada keputusan pembelian konsumen dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
“Di sana, dengan memanfaatkan tema besar “Patah Hati” yang menjadi emosi universal yang relevan berbagai kalangan, sebuah merek bisa hadir dengan cara iklan yang tidak mengganggu,” sebut pria yang sempat menjajaki kariernya di Google Indonesia itu.
Museum Patah Hati sendiri dibagi menjadi enam ruangan akan menampilkan berbagai ruangan interaktif bertemakan patah hati dengan paduan warna-warna cerah dan ceria.
Di mana, tiap ruangan diisi oleh masing-masing brand yang juga mengomunikasikan key message-nya.
Konsep ruangan dan warna-warnanya dirancang secara detail oleh tim kreatif Haluu dan CreativeIntel agar para pengunjung dapat merasakan suasana yang menyenangkan meski merasakan patah hati yang mendalam.
"Creative Experiential Event seperti Museum Patah Hati adalah babak baru dalam mendorong ekonomi kreatif dan industri hiburan di Indonesia,” ujarnya.
Kedepannya, pihak mahakaX juga turut menggandeng konten kreator lokal, musisi lokal hingga UMKM lokal untuk bisa bergabung dalam proyek ini.
“Acara ini rutin setahun sekali dengan durasi dua bulan. Tahun depan kami akan ke Solo. Kami memang ingin komunitas lokal naik kelas,” ujarnya.
Sementara itu, Ishak memiliki target untuk menarik 50.000 pengunjung ke museum tersebut hingga akhir Agustus. 2023
Adapun, per Rabu (5/7/2023), tempat yang sudah dibuka sejak 12 hari dari waktu pembukaannya telah mencapai, 7.000 orang.