Tenaga kesehatan menyuntikkan cairan vaksin dosis ketiga kepada warga lansia saat vaksinasi booster Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta, Rabu (12/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Health

Tenaga Kesehatan Indonesia Kian Diminati Asing

Mia Chitra Dinisari
Senin, 10 Juli 2023 - 14:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tenaga kesehatan asal Indonesia diminati berbagai negara.

Orang Indonesia dibutuhkan oleh negara asing, karena menurut mereka orang Indonesia dekanal dengan keramahan dan keinginan untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan kebiasaan sekitar.

Kebiasan bersih juga bisa diikuti oleh Orang Indonesia.

Tenaga kesehatan Indonesia saat ini banyak diperlukan oleh sejumlah negara lain. Pemerintah Indonesia menjalin sejumlah kerja sama dengan pemerintah luar negeri untuk mengisi kebutuhan tenaga kesehatan tersebut.

Selain mengisi kebutuhan tenaga kesehatan di luar negeri, penempatan tenaga kesehatan ini menjadi salah satu cara untuk memaksimalkan penyerapan SDM kesehatan.

Berdasarkan data dari Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) tahun 2020, terdapat 633.025 perawat aktif secara STR, dan pada tahun 2025 secara komulatif diperkirakan akan menjadi 696.217 orang. Adanya surplus tenaga perawat ini harus diimbangi dengan penyerapan pendayagunaan sumber daya kesehatan.

Saat ini telah terjalin kerja sama dengan beberapa negara terkait penempatan tenaga kesehatan Indonesia.

Beberapa negara yang sudah bekerjasama dengan Indonesia untuk mengirim tenaga kesehatan seperti Jepang, Jerman, Belanda dan juga Arab Saudi.

Semisal, Kementerian Kesehatan memfasilitasi ketersediaan sejumlah perawat Indonesia untuk bekerja di Rumah Sakit Kementerian Kesehatan Arab Saudi melalui program mandiri.

Selain melalui kementerian kesehatan, tenaga kesehatan juga dikirim melalui perusahaan swasta yang sudah bekerja sama.

Direktur Utama Timuraya Jaya Lestari, Ahmad Faisol, mengatakan setidaknya ada 2.000 orang perawat dan tenaga kesehatan lain yang diperlukan oleh beberapa rumah sakit di Arab Saudi.

“TJL memiliki konsen pada tenaga kesehatan Indonesia yang permintaanya dari beberapa rumah sakit di Arab Saudi cukup tinggi, tahun ini saja kami diminta 2.000 nakes dan sedang kami upayakan dapat terpenuhi minimal 50 persen dari permintaan yang masuk,” jelas Ahmad Faisol.

Dia menambahkan, permintaan tenaga kerja kesehatan dari sektor swasta di Arab Saudi dengan jumlah yang tidak sedikit seperti saat ini merupakan hal baru yang harus di imbangi dengan peningkatan kapasitas dan ketrampilan nakes Indonesia yang akan bekerja di luar negeri

“Permintaan tenaga kesehatan di sektor swasta saat ini tinggi, dan ini hal baru yang cukup positif di sektor tenaga kerja kita yang akan bekerja di luar negeri. Meski demikian, kami menerapkan standar tinggi dari pra screaning, screaning, interview user hingga upgrading skills untuk calon nakes yang akan diberangkatkan, mereka yang berangkat merupakan yang telah lolos semua tahapan dan telah memenuhi standar kompetensi global,” tambah Ahmad Faisol.

Tahun ini, perusahaan mengirimkan 70 tenaga perawat dan bidan untuk bekerja di rumah sakit Dr. Sulaiman Al-Habib Medical Group Arab Saudi.

Sebanyak 70 nakes tersebut akan diberangkatkan dalam dua kloter pemberangkatan dan akan langsung ditempatkan di seluruh rumah sakit dibawah Sulaiman Al-Habib Group.

Dia membagikan tips agar tenaga kesehatan bisa dikirim ke luar negeri. Yakni meningkatkan ketrampilannya, juga kemampuan bahasa Inggrisnya. 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro