EL NINO./www.vox.com
Health

Waspada! El Nino Bisa Picu Penyakit Menular hingga Masalah Kesehatan Mental

Kresensia Kinanti
Selasa, 25 Juli 2023 - 12:52
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan di wilayah-wilayah terdampak secara umum.

Krisis iklim telah menjadi krisis kesehatan yang berdampak pada jutaan orang. Kita tahu bahwa pemanasan global dan peristiwa cuaca ekstrem di banyak wilayah yang disebabkan oleh El Niño, memiliki dampak yang beragam terhadap kesehatan.

Mulai dari peningkatan penyakit menular, pernapasan serta malnutrisi, hingga stres akibat cuaca panas dan penyakit mental.

Meskipun sulit untuk memprediksi secara pasti bagaimana El Nino akan memengaruhi kesehatan secara global, kita tahu bahwa dampaknya terhadap lingkungan akan memiliki implikasi kesehatan yang beragam.

Perpindahan panas yang signifikan dari perairan Pasifik ke atmosfer mendorong peningkatan suhu jangka pendek, terutama di sekitar daerah tropis.

Peristiwa El Nino adalah bagian dari variabilitas iklim alami. Namun, jika digabungkan dengan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia, El Nino dapat mendorong suhu global untuk sementara waktu melebihi ambang batas kritis 1,5 derajat Celcius.

Para peneliti memperkirakan bahwa rekor suhu global baru mungkin akan terjadi pada tahun 2024 jika El Nino semakin kuat menjelang akhir tahun.

Peningkatan suhu hingga melampaui batas dapat menimbulkan konsekuensi yang parah, seperti gelombang panas yang ekstrem hingga pada gilirannya menyebabkan berbagai dampak kesehatan yang berkaitan dengan panas.

Peningkatan suhu secara langsung berkontribusi terhadap kematian akibat panas, dengan perkiraan 30% kematian akibat panas yang berlebihan dikaitkan dengan perubahan iklim. Persentase ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu.

Suhu panas yang ekstrem dapat membahayakan perkembangan janin. Untuk setiap kenaikan satu derajat Celcius pada paparan stres panas, para peneliti menemukan kenaikan 17% pada ketegangan janin, yang diukur dari peningkatan denyut jantung janin dan berkurangnya aliran darah melalui tali pusat.

El Nino dan penyakit menular

Hadirnya El Nino menyediakan lingkungan yang sempurna bagi banyak penyakit menular untuk memperluas jangkauan mereka.

Pemanasan global berarti semakin banyak tempat yang mencapai suhu yang cocok untuk penularan penyakit, dan suhu yang memanas serta pergeseran curah hujan selama kejadian El Niño menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup patogen dan vektor pembawa penyakit seperti nyamuk.

Selain itu, terdapat bukti kuat mengenai hubungan antara variasi cuaca dan peningkatan kejadian penyakit menular, seperti penyakit yang ditularkan oleh vektor serangga (misalnya malaria, demam Lembah Celah) dan penyakit diare yang mewabah (misalnya kolera dan shigellosis).

Faktor iklim seperti perubahan suhu dan kelembaban diketahui mampu memfasilitasi atau mengganggu kapasitas vektor serangga untuk menularkan penyakit kepada manusia. Malaria dan Demam Lembah Celah (Rift Valley fever/RVF) adalah dua penyakit yang memiliki dokumentasi yang cukup banyak di bidang ini.

Peristiwa El Nino meningkatkan wabah penyakit dan mengubah penyebaran infeksi.
El Nino di masa lalu telah mendorong peningkatan kasus malaria di Venezuela dan Brasil, wabah demam berdarah di Kepulauan Pasifik, dan wabah kolera di India Selatan dan Bangladesh.

Risiko kesehatan akibat cuaca ekstrem

El Nino dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem di wilayah-wilayah tertentu, termasuk panas ekstrem, kekeringan, badai, dan banjir.

Risiko kesehatan terkait banjir sangat kompleks dan beragam, mulai dari hipotermia, kekurangan gizi, cedera hingga peningkatan penyakit menular dan masalah kesehatan mental.

Banjir akibat El Nino 2016 menyebabkan lebih dari 150.000 orang mengungsi di Paraguay, Uruguay, dan Argentina. Akibatnya, Paraguay mengumumkan siaga kesehatan untuk penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti demam berdarah.

Pada tahun yang sama, kebakaran hutan menyebabkan sekitar 100.000 orang meninggal dunia, sementara sekitar 60 juta orang di Afrika, Asia, Pasifik, dan Amerika Latin membutuhkan bantuan pangan.

Dengan sistem pangan yang sudah rentan terhadap cuaca ekstrem, kita mungkin akan melihat tingkat malnutrisi yang lebih tinggi karena gagal panen dan meningkatnya kerawanan pangan.

El Nino dan kesehatan mental

Perubahan suhu ekstrem akibat El Nino bisa juga berdampak bagi kesehatan mental.

Selama gelombang panas, tingkat bunuh diri, rawat inap untuk gangguan kejiwaan, dan kunjungan kejiwaan darurat terbukti meningkat.

Pemanasan global mengakibatkan orang yang mengonsumsi obat yang mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur suhu sangat rentan dalam suhu tinggi.

Sementara itu, rawat inap di rumah sakit untuk penyakit menular yang sensitif terhadap iklim dan mengatasi konsekuensi jangka panjang dari infeksi yang parah juga dapat membahayakan kesehatan mental.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro