Ilustrasi pria mengalami kanker prostat/Freepik
Health

Nyaris Tanpa Gejala, Kenali Kanker Prostat dan Pengobatannya

Mutiara Nabila
Kamis, 27 Juli 2023 - 19:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit kanker menjadi momok bagi tiap orang, terutama bagi mereka yang berasal dari keturunan orang tua pengidap kanker. 

Salah satu kanker yang paling banyak dijumpai adalah kanker prostat. Kanker ini terjadi pada laki-laki. 

Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer dari World Health Organization, kanker prostat adalah kanker yang paling sering ditemukan kedua pada pria. 

Di Indonesia, kanker prostat merupakan kanker terbanyak kelima pada pria. Adapun, sebagian besar kasus kanker prostat di negara-negara kawasan berada pada stadium 4 saat terdiagnosis, misalnya 32 persen pasien di Singapura dan 52 persen di Malaysia.

Apa itu kanker prostat? Kanker prostat adalah suatu kondisi dimana sel-sel prostat yang abnormal tumbuh secara tidak terkendali pada kelenjar prostat, yaitu kelenjar yang terletak di bawah kandung kemih, dan berfungsi memproduksi sperma. 

Berdasarkan rekomendasi USPTF dan AUA 2018, orang yang berisiko mengidap kanker prostat rata-rata berusia antara 55 hingga 69 tahun dengan harapan hidup lebih dari 10 tahun. 

Pada kebanyakan kasus, kanker prostat tidak memiliki gejala spesifik seperti kanker lainnya yang umumnya ditandai dengan adanya benjolan. 

Adapun, sebanyak 80 persen pria berusia mencapai 80 tahun bisa mengidap kanker prostat. Karena pertumbuhannya yang lambat, membuat penderitanya umumnya tidak menyadari bahwa mereka mengidap kanker.

Pada stadium lanjut, penderita kanker prostat bisa merasakan beberapa gejala, di antaranya menurunnya berat badan, nyeri panggul, nyeri punggung atau pinggul, dan sulit buang air kecil. Ada pula gejala seperti rasa terbakar ketika buang air kecil, tidak bisa buang air kecil, atau terdapat darah pada urin. 

Menurut Dr. Wong Siew Wei, Konsultan Senior dan Ahli Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura , bagi orang yang berasal dari keturunan penderita kanker, dapat mempertimbangkan tes PSA (Prostate Specific Antigen) dalam darah setiap 2 tahun untuk skrining kanker prostat dan meningkatkan angka deteksi dini. 

Kanker prostat stadium awal sangat dapat disembuhkan dengan pembedahan dan/atau radioterapi. Saat ini, juga sudah banyak kemajuan dalam pengobatan kanker prostat stadium lanjut dalam beberapa tahun terakhir. 

Pengobatan Kanker Prostat

Dr. Wei menyebutkan, sebelumnya pasien kanker prostat hanya memiliki dua pilihan utama, yaitu terapi kekurangan androgen menggunakan androgen deprivation therapy (ADT) untuk menekan hormon, dan kemoterapi bagi mereka yang layak untuk menerimanya. 

"Agen hormon novel oral baru (NHA) sangat efektif pada pasien yang gagal ADT, dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik bahkan pada pasien lanjut usia. Kemajuan baru lainnya termasuk terapi target, dengan inhibitor Poly ADP ribose polimerase (PARP) oral, diagnostik berbasis antigen membran spesifik prostat (PSMA) dan radiofarmasi dan imunoterapi," jelasnya. 

Untuk pasien dengan kanker prostat stadium 4 yang baru didiagnosis, standar perawatan baru adalah intensifikasi pengobatan dengan menambahkan agen hormon baru (NHA) dan/atau kemoterapi ke standar perawatan androgen deprivation therapy (ADT) sebelumnya. 

Secara historis, pengobatan dengan ADT menghasilkan respons hingga 95 persen karena sebagian besar pertumbuhan sel kanker prostat didorong oleh stimulasi testosteron. 

Namun, pasien yang menggunakan ADT saja cenderung mengalami perkembangan kanker berulang dalam 18-24 bulan karena sel kanker memperoleh mutasi tambahan. 

"Menambahkan NHA dan/atau kemoterapi ke ADT di muka sangat meningkatkan pengendalian kanker dan memungkinkan pasien untuk hidup lebih lama, seringkali dengan kualitas hidup yang lebih baik tanpa perkembangan kanker bergejala dini," ungkap Dr. Wei. 

Selain itu, ada pengobatan dan skrining menggunakaan antigen membran spesifik prostat (PSMA) yang dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk secara akurat mencitrakan dan menentukan stadium pasien kanker prostat sebelum merencanakan perawatan.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro