Sinead OConnor/bloomberg
Entertainment

Profil Penyanyi Sinead O'Connor, dari Penuh Kontroversi hingga jadi Mualaf

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 27 Juli 2023 - 07:47
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dunia musik baru saja kehilangan salah satu musisinya, Sinead O'Connor.

Sinéad O'Connor merupakan salah satu penyanyi kontroversi dengan penampilannya.

Musiknya mendominasi blantika musik dunia selama dekade terakhir abad ke-20.

O'Connor lahir di Dublin, Irlandia, pada tanggal 8 Desember 1966. Masa kecilnya cukup traumatis, orang tuanya bercerai ketika dia berusia delapan tahun, dan ibunya, tewas dalam kecelakaan mobil tahun 1985.

O'Connor pernah ditangkap karena mengutil dan dikirim ke panti asuhan.

Bakatnya ditemukan oleh Paul Byrne, drummer band Irlandia In Tua Nua pada usia 15 tahun, saat dia menyanyikan cover Barbra Streisand's "Evergreen" di sebuah pernikahan.

O'Connor kemudian belajar suara dan piano di Dublin College of Music.

Setelah menjadi penyanyi kafe, dia akhirnya menandatangani kontrak dengan Ensign Records pada tahun 1985.

O'Connor pindah ke London, dan membuat debut rekamannya di soundtrack film Captive, muncul dengan gitaris U2 the Edge.

Single "Nothing Compares 2 U", yang awalnya ditulis oleh Prince, membuat namanya melejit. 

Video musiknya telah dilihat di YouTube lebih dari 400 juta kali.

Album debut O'Connor yang dinominasikan Grammy, The Lion and the Cobra, dirilis pada tahun 1987. 

Dia merilis 10 album studio, banyak di antaranya eksperimental dan non-komersial.

Kontroversi Sinead O'Connor

Dia menjadi terkenal karena kepalanya yang dicukur dan pandangannya yang blak-blakan. Aksinya merobek gambar Paus menciptakan reaksi besar hingga ancaman pembunuhan dan boikot radio. Frank Sinatra ingin "menendang pantatnya".

O'Connor mengatakan kepada sebuah majalah AS pada tahun 2000 bahwa dia adalah seorang lesbian.

Dia mengalami masalah kesehatan mental dan fisik, yang dia ceritakan dalam posting dan wawancara media sosial, nadanya bervariasi dari masam hingga menderita.

Jadi Mualaf

Agama dan spiritualitas menandai hidupnya. Di punggung tangannya ada tato "singa Yehuda akan mematahkan setiap rantai" dan di dadanya ada tato Yesus yang besar. Di lehernya tertulis "segala sesuatu harus berlalu", kutipan alkitabiah lainnya.

Pada akhir 1990-an dia ditahbiskan sebagai imam oleh seorang uskup dari kelompok Katolik independen dan berkata dia ingin dikenal sebagai Bunda Bernadette Mary.

Pada tahun 2018 dia masuk Islam dan mengubah namanya menjadi Syuhada’, tetapi terus tampil dengan nama aslinya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro