Bisnis.com, JAKARTA - Larangan untuk merokok sering dijumpai di mana saja. Tak hanya karena mengganggu orang lain tapi juga karena dampaknya yang sangat berbahaya bagi tubuh.
Setiap batang rokok mengandung beragam zat beracun seperti karbon monoksida, tar, gas oksidan dan benzena yang bisa merusak sel dalam tubuh, dan menimbulkan berbagai macam penyakit, termasuk kanker paru.
Tapi memang ada perokok yang kesehatan parunya terjaga. Kok bisa ya?
Dokter spesialis Paru Erlina Burhan menjelaskan, fenomena perokok yang memiliki paru tetap sehat adalah karena faktor genetik.
Mengutip cuitannya di Twitter, terungkap dalam sebuah penelitian yang mempelajari kesehatan 500.000 peserta Biobank Inggris, sebanyak 50.000 orang dipilih berdasarkan kesehatan paru-paru, perokok, dan bukan perokok.
Fokus dari penelitian ini adalah penyakit paru-paru kronis atau Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Dalam penelitian terebut menunjukkan terdapat mutasi dalam DNA yang bisa membuat fungsi paru meningkat dan bahkan menutupi dampak mematikan rokok.
"Dari penelitian tersebut ditemukan adanya DNA tertentu yang ternyata bisa mengurangi risiko COPD," tulis dokter Erlina.
Studi ini dianggap dapat membantu peneliti mengembangkan obat yang lebih baik untuk COPD, karena mereka memahami kecenderungan genetik. Seperti, mengapa seseorang mengalami penyakit paru walau tidak merokok, dan tahu alasan mengapa kesehatan paru perokok tetap “baik”.
"Tapi bukan berarti bahwa merokok tidak masalah. Bukan berarti bisa bilang ‘toh ada perokok yang tetap sehat’. Karena tidak ada jaminan seorang perokok itu bisa terlindungi dari bahaya rokok," tegasnya.
Bahaya Rokok
Melaansir Kementerian Kesehatan, salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru. Bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi merusak sel paru-paru yang kemudian bisa berubah menjadi sel kanker.
Selain itu, penyakit serius lainnya yang bisa dialami oleh perokok adalah bronkitis, pneumonia, dan emfisema. Adapun, penyakit ini bisa jadi tak hanya dialami oleh perokok sendiri, tapi juga orang di sekitarnya sebagai perokok pasif.
Selain penyakit paru, merokok juga dapat menyebabkan berbagai penyakit di organ tubuh lainnya seperti di gangguan pada jantung, bau mulut, noda di gigi, penyakit gusi, hingga kanker di lidah, tenggorokan, bibir, dan pita suara.
Merokok juga dapat melemahkan otot kerongkongan yang menyebabkan seseorang bisa terkena penyakit asam lambung, atau dikenal dengan Gerd.
Pada wanita, merokok juga berpotensi menimbulkan kerapuhan pada tulang. Sejumlah penelitian mengungkapkan wanita perokok berisiko mengalami tulang rapuh atau osteoporosis lebih besar daripada wanita bukan perokok.
Merokok juga dapat menimbulkan gangguan pada organ reproduksi yang mempengaruhi kesuburan. Adapun, perokok juga berpotensi mengalami gangguan psikologis sehingga mudah gelisah dan cemas ketika tidak merokok, padahal dia mengalami kecanduan.