Bisnis.com, JAKARTA -Semakin hari, semakin tinggi kesadaran orang-orang untuk merawat kulit. Tak lagi terpaku dengan kulit putih, kebanyakan orang ingin kulitnya tampak lebih sehat dan awet muda.
Beragam jenis produk perawatan kini menawarkan kandungan bahan yang diklaim bisa membuat awet muda atau antiaging, salah satunya dengan retinol dan vitamin C.
Meskipun memiliki kegunaan yang menarik, tidak dapat dipungkiri bahwa kedua bahan ini memiliki efek samping, salah satunya adalah menyebabkan kulit kering dan iritasi.
Pasalnya, keduanya bersifat photosensitive yang membuat kulit menjadi lebih sensitif ketika terpapar matahari.
Bahan ini juga berpotensi menyebabkan kemerahan hingga gatal pada kulit serta dapat menyebabkan purging, atau iritasi berupa jerawat-jerawat kecil pada kulit sehingga penggunaan kedua bahan ini secara bersamaan sering dihindari, terutama bagi yang memiliki kulit sensitif.
Melansir Cosmopolitan, para ahli kecantikan menuturkan bahwa kedua bahan ini tak perlu dihindari dan keduanya harus ada dalam rangkaian perawatan kulit setiap orang.
Baca Juga Ibu Hamil Dilarang Pakai Retinol? |
---|
Menggunakan retinol dan vitamin C dalam rangkaian perawatan kulit tak hanya bisa ampuh untuk menunda penuaan dini, tapi juga mampu membuat kulit tampak lebih sehat.
Ahli dermatologi Deanne Mraz Robinson mengatakan, dua bahan aktif ini bisa menangkal kulit kusam, garis halus, hiperpigmentasi, jerawat, bekas jerawat, dan secara umum menunda penuaan dini.
Dari perspektif kesehatan, ujar dr. Mraz, vitamin C dapat menetralkan radikal bebas dan pemicu stres pada kulit. Sementara itu, retinol dapat membantu mengelupas sel kulit mati, bahkan sampai calon sel kanker kulit.
Apa risiko penggunaan keduanya?
Vitamin C dan retinol adalah dua bahan aktif yang sangat kuat, sehingga penggunaan keduanya perlu perhatian khusus, karena dermatologis juga membenarkan bahwa penggunaan keduanya secara bersamaan bisa mengiritasi kulit.
Ahli dermatologi dr. Dendy Engelman mengatakan, unruk menggunakan keduanya bisa dijeda dengan cara menggunakan kandungan vitamin C di pagi hari dan retinol di malam hari.
Cara lainnya untuk meminimalisir iritasi ketika menggunakan vitamin C dan retinol adalah dengan memperhatikan formulasi produk dan kemasannya.
Pilihlah produk vitamin C yang dijual dengan kemasan buram tidak di botol bening dan kedap udara karena bisa mengalami oksidasi dan membuatnya lebih berpotensi mengiritasi.
Kemudian, untuk retinol bisa mulai terlebih dahulu dengan yang konsentrasinya rendah, bisa yang dienskapsulasi, atau dilepas seiring waktu sehingga lebih aman dari iritasi.
Bagaimana Cara Penggunaannya?
Secara umum, vitamin C lebih baik digunakan pada pagi hari, dan retinol pada malam hari. Di pagi hari, gunakan serum vitamin C pada kulit yang kering dan bersih, diikuti dengan pelembab dan sunscreen minimal SPF 30.
Kemudian, di malam hari gunakan retinol pada kulit yang sudah dibersihkan dan dikeringkan. Jika kulit cenderung kering, bisa dilapisi dengan hyaluronic acid terbeih dahulu atau dengan pelembab.
Hal ini karena retinol dapat menyebabkan kekeringan parah terutama di sekitar bagian mulut dan mata. Jika terlalu kering, bisa juga dilapisi kembali dengan pelembab berbasis minyak di area yang sensitive agar kulit tidak rusak.
Secara umum, vitamin C lebih baik digunakan pada pagi hari, dan retinol pada malam hari. Di pagi hari, gunakan serum vitamin C pada kulit yang kering dan bersih, diikuti dengan pelembab dan sunscreen minimal SPF 30.
Kemudian, di malam hari gunakan retinol pada kulit yang sudah dibersihkan dan dikeringkan. Jika kulit cenderung kering, bisa dilapisi dengan hyaluronic acid terbeih dahulu atau dengan pelembab.
Hal ini karena retinol dapat menyebabkan kekeringan parah terutama di sekitar bagian mulut dan mata. Jika terlalu kering, bisa juga dilapisi kembali dengan pelembab berbasis minyak di area yang sensitive agar kulit tidak rusak.