Bisnis.com, JAKARTA - Polusi diketahui menyebabkan dan memperburuk sejumlah penyakit pernapasan kronis. Organisasi Kesehatan Dunia telah menempatkan polusi udara sebagai faktor risiko kesehatan lingkungan terbesar di dunia.
Beberapa waktu lalu, muncul publikasi tentang peran pola makan dan anti-oksidan dalam mengurangi dampak polusi, dan tinjauan ini menilai bukti adanya perubahan pola makan, termasuk suplementasi vitamin dalam menghilangkan dampak polusi terhadap asma dan penyakit pernapasan kronis lainnya.
Dilansir dari laman ncbi.nlm.nih.gov, disebutkan telah ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa karotenoid, vitamin D, dan vitamin E membantu melindungi dari kerusakan polusi yang dapat memicu timbulnya asma, COPD, dan kanker paru-paru.
Vitamin C, kurkumin, kolin, dan asam lemak omega-3 juga mungkin berperan untuk melindungi dampak buruk ini.
Selain itu, pola makan Mediterania juga disebutkan bisa memberikan manfaat pada pasien penyakit saluran pernapasan dan tampaknya juga memberikan efek menguntungkan pada perokok, namun tidak ada bukti langsung mengenai perlindungan terhadap polusi udara.
Diperlukan lebih banyak penelitian yang menyelidiki dampak nutrisi terhadap polusi udara yang meningkat pesat. Namun sangat sulit untuk merancang penelitian tersebut karena faktor perancu dari pola makan, obesitas, penyakit penyerta, pengobatan dan paparan lingkungan.
Peneliti EPA sedang mengevaluasi apakah suplemen makanan dapat mengurangi beberapa dampak buruk ozon. Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, para peneliti menguji respons tikus yang terpapar ozon yang diberi makanan berbeda.
Beberapa diberi makanan kaya minyak ikan yang mengandung asam lemak omega-3 tingkat tinggi, sementara yang lain diberi makanan kaya minyak lain seperti yang berasal dari zaitun dan kelapa.
Hasil ini mengkonfirmasi studi klinis sebelumnya bahwa asam lemak omega-3 dapat memberikan perlindungan dari vasokonstriksi (pengetatan pembuluh darah) yang disebabkan oleh polusi.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menyelidiki apakah, bagaimana, dan pada tingkat apa suplemen makanan dapat melindungi kesehatan masyarakat.