Bisnis.com, JAKARTA – Air minum mempunyai fungsi yang sangat penting bagi tubuh manusia. Namun, banyak mitos tentang air minum yang muncul saat ini. Benarkah wajib minum 8 gelas air setiap hari?
Menurut survei Geologi AS, tubuh manusia terdiri dari sekitar 60% air yang mempunyai peran penting untuk mengatur suhu tubuh, membantu pencernaan, melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Oleh karena itu penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Dilansir Everyday Health (29/8/2023) secara alami tubuh akan kehilangan air melalui keringat dan urine sehingga perlu untuk minum banyak air untuk mengganti cairan yang hilang. Namun masih banyak pertanyaan mengenai takaran minum air dan khasiatnya.
Simak kesalahpahaman dan fakta yang harus diketahui semua orang tentang air minum:
1. Setiap Orang Perlu Minum Air Putih 8 Gelas Sehari (Mitos)
Kamu mungkin pernah mendengar bahwa 8 gelas air adalah standar yang harus diterapkan tetapi aturan praktis ini tidak berlaku untuk semua orang. Kebutuhan cairan bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan ukuran tubuh.
Sebagai aturan umum, Akademi Ilmu Pengetahuan, Teknik, dan Kedokteran Nasional merekomendasikan agar wanita mengonsumsi total sekitar 2,7 liter atau 11 cangkir cairan dan pria mendapatkan sekitar 3,7 L (16 cangkir) cairan apa pun per hari dan perlu diingat bahwa cairan tersebut bukan hanya air.
Asupan ini mencakup minuman dan makanan, karena makanan menyediakan sekitar 20 persen cairan harian kita, menurut Academy of Nutrition and Dietetics.
2. Air Minum Membuang Racun Dari Tubuh (Fakta)
Meskipun air tidak selalu menetralisir racun, ginjal menggunakan air untuk membuang produk limbah tertentu. Menurut National Kidney Foundation, jika tidak minum cukup air maka ginjal tidak memiliki cairan yang dibutuhkan untuk melakukan tugasnya membuang racun dalam tubuh.
3. Air Kemasan Lebih Unggul dari Air Keran (Mitos)
Pada umumnya orang lebih menyukai rasa air kemasan ketimbang air keran, tetapi rasa tersebut tidak menjamin kesehatan. Air keran sering kali mengandung fluorida, mineral yang membantu mencegah kerusakan gigi dan meningkatkan kesehatan gigi.
Air keran sering kali terkontaminasi timbal, tembaga, atau bakteri dari pipa atau keran tua, sehingga sangat direkomendasikan penggunaan filter air. Namun, air minum dalam kemasan lebih sedikit mengandung limbah.
4. Minum Air Putih Dapat Membantu Menjaga Kelembapan Kulit (Mitos)
Pada dasarnya tingkat kelembapan kulit tidak ditentukan oleh faktor internal tetapi faktor eksternal seperti pembersihan kulit, lingkungan, dan kondisi kulit menentukan kulit tersebut.
Dokter kulit bersertifikat Michael Jacobs, MD, profesor dermatologi di Weill Cornell Medical College di New York City dan direktur teknologi medis di Cortina mengatakan minum banyak air saja tidak bisa mencegah kulit kering.
Kulit kering lebih dikaitkan dengan rendahnya kadar minyak dan lipid di membran kulit, dan karena lipid membantu mencegah hilangnya air, orang masih berisiko mengalami dehidrasi jika tidak ada cukup lipid untuk mencegahnya.
5. Minum Air Membantu Menurunkan Berat Badan (Fakta)
Minum air tidak secara spesifik memicu penurunan berat badan, tetapi dapat membantu prosesnya. Air menggantikan minuman berkalori tinggi lainnya dalam makanan, sehingga mengurangi jumlah kalori secara keseluruhan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Oktober 2018 di Clinical Nutrition Research mengungkapkan bahwa orang yang minum air sebelum makan mengonsumsi lebih sedikit kalori ketika tiba waktunya makan.
6. Urine Kuning Merupakan Tanda Dehidrasi (Mitos)
Tidak semua urine yang berwarna kuning merupakan tanda dehidrasi. Ginjal menyaring produk limbah dan menyerap kembali air serta zat bermanfaat lainnya dari darah, sehingga ginjal mengontrol volume dan konsentrasi keluaran urin.
Penelitian telah menemukan bahwa dehidrasi menyebabkan peningkatan konsentrasi urine, mengubah urine menjadi kuning tua. Namun, faktor lain, seperti mengonsumsi multivitamin , juga dapat menyebabkan urin berwarna kuning.
7. Jika Anda Haus, Anda Sudah Dehidrasi (Mitos)
Rasa haus belum tentu berarti mengalami dehidrasi. Hidrasi diukur dengan konsentrasi bahan kimia yang terlarut dalam bagian cair darah. Penelitian menemukan bahwa peningkatan sedikitnya 1 persen konsentrasi ini dapat memicu rasa haus.
Sebaliknya, dehidrasi yang sebenarnya adalah masalah yang lebih serius yang disertai dengan gejala lain selain keinginan untuk minum air. Beberapa tanda dehidrasi serius termasuk rasa haus yang ekstrem, frekuensi buang air kecil yang lebih jarang, kelelahan, dan pusing.
8. Membutuhkan Minuman Olahraga Bukan Air untuk Berfungsi Tinggi dalam Atletik (Mitos)
Minuman olahraga mungkin memiliki kampanye iklan yang lebih menarik tetapi dalam kebanyakan situasi, hanya air yang dibutuhkan untuk mendapatkan cairan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam sebagian besar aktivitas atletik.
Di sisi lain, orang yang berkompetisi dalam aktivitas berat, seperti lari ketahanan atau bersepeda jarak jauh, mungkin perlu menambah asupan air dengan minuman olahraga untuk mengimbangi elektrolit yang hilang akibat keringat berlebih dalam jangka waktu lama.
Sebuah makalah bersama dari American Dietetic Association, Dietitians of Canada, dan American College of Sports Medicine menyatakan bahwa minuman olahraga dapat dikonsumsi sebelum, selama dan setelah berolahraga untuk membantu menjaga konsentrasi glukosa darah, menyediakan bahan bakar untuk otot, dan menurunkan risiko cedera. Namun hal ini tidak berlaku bagi kebanyakan orang yang berolahraga ringan.
9. Kemungkinan Minum Air Terlalu Banyak (Fakta)
Ada kemungkinan mengonsumsi air secara berlebihan dan minum lebih banyak daripada yang bisa dikeluarkan tubuh. Hal ini disebut hiponatremia (juga dikenal sebagai keracunan air), suatu kondisi di mana kadar natrium dalam tubuh sangat rendah.
Hiponatremia dapat menyebabkan sejumlah gejala fisik mulai dari kebingungan, mual, sakit kepala hingga kejang dan bahkan bisa berakibat fatal dalam beberapa kasus. Ada orang-orang tertentu yang lebih rentan terhadap hiponatremia dibandingkan orang lain, termasuk mereka yang menderita gagal jantung kongestif, gagal ginjal, atau penyakit Addison.
10. Tidak Boleh Menggunakan Kembali Botol Air Plastik (Fakta)
Botol air plastik dapat menimbulkan beberapa risiko bagi orang yang meminum isinya dan kemudian mengisinya berulang kali. Ketika para peneliti menguji air keran yang disimpan dalam botol plastik yang dapat digunakan kembali, mereka menemukan beberapa ratus zat kimia yang berbeda, termasuk beberapa yang diketahui berpotensi membahayakan kesehatan manusia, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Hazardous Materials pada Mei 2022
11. Air Bersoda Tidak Menghidrasi (Mitos)
Pada umumnya beredar rumor bahwa minuman ini tidak menghidrasi tubuh sebaik air biasa. Namun pernyataan tersebut salah.
Minuman ini tidak hanya mengisi kembali persediaan cairan tetapi juga dapat menjadi pengganti rasa. Air soda adalah cairan yang bagus untuk menghidrasi asalkan tidak ditambahkan gula. (Maria Elfika Simplisia)