Bisnis.com, JAKARTA - Dua penelitian yang dipresentasikan pada Kongres Internasional Masyarakat Pernafasan Eropa di Milan, Italia berbicara tentang pengaruh kehidupan kota terhadap sistem kekebalan anak-anak.
Menurut sebuah penelitian, anak-anak kecil yang tumbuh di perkotaan lebih banyak menderita infeksi saluran pernapasan dibandingkan mereka yang tumbuh di pedesaan.
Studi kedua menemukan bahwa menghadiri penitipan anak, tinggal di rumah yang lembap, atau dekat lalu lintas padat meningkatkan risiko infeksi dada pada anak kecil, sedangkan menyusui mengurangi risiko tersebut.
Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di perkotaan rata-rata mengalami 17 infeksi saluran pernafasan, seperti batuk dan pilek, sebelum usia tiga tahun dibandingkan dengan rata-rata 15 infeksi pada anak-anak yang tinggal di daerah pedesaan.
Para peneliti menganalisis sistem kekebalan anak-anak ketika mereka berusia empat minggu. Untuk penelitian ini, total 663 anak dan ibunya dilibatkan sejak kehamilan hingga anak berusia tiga tahun.
“Temuan kami menunjukkan bahwa kehidupan perkotaan merupakan faktor risiko independen untuk mengembangkan infeksi pada awal kehidupan ketika mempertimbangkan beberapa faktor terkait seperti paparan polusi udara dan memulai penitipan anak. Menariknya, perubahan darah ibu hamil dan bayi baru lahir, serta perubahan sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir, tampaknya ikut menjelaskan hubungan ini,” kata Dr Nicklas Brustad, peneliti dan dokter di Copenhagen Prospective Studies on Asthma di Childhood (COPSAC) dilansir dari Times of India.
Studi kedua yang dipresentasikan oleh Dr Tom Ruffles dari Brighton and Sussex Medical School dan University Hospitals Sussex NHS Foundation Trust, Brighton, Inggris menemukan bahwa menyusui selama lebih dari enam bulan membantu melindungi bayi dan anak-anak dari infeksi, sementara menghadiri penitipan anak meningkatkan risikonya.
Penelitian tersebut mencakup data 1.344 ibu dan anak mereka yang tinggal di Skotlandia dan Inggris. Para ibu diminta mengisi kuesioner dengan pertanyaan tentang infeksi dada, gejala seperti batuk dan mengi, pengobatan pernafasan, dan paparan terhadap faktor risiko lingkungan yang potensial.
Analisis kuesioner mengungkapkan bahwa anak-anak kecil yang tinggal di rumah dengan kelembapan terlihat dua kali lebih mungkin memerlukan pengobatan dengan inhaler untuk meringankan gejala pernapasan dan dua kali lebih mungkin memerlukan pengobatan dengan inhaler steroid.
Baca Juga Ini Manfaat Haloterapi, Terapi Garam untuk Bantu Masalah Pernapasan, Cocok Saat Polusi Tinggi |
---|
Tinggal di daerah dengan lalu lintas padat meningkatkan risiko infeksi dada, dan paparan asap tembakau meningkatkan risiko batuk dan mengi.
“Penelitian ini memberikan beberapa bukti penting tentang bagaimana kami dapat membantu mengurangi infeksi dada pada bayi dan balita. Manfaat menyusui sudah jelas dan kita harus terus mendukung para ibu yang ingin menyusui bayinya. Kita juga harus melakukan segala upaya untuk mengurangi paparan infeksi di tempat penitipan anak, menjaga rumah bebas dari kelembapan dan jamur, mengurangi kebiasaan merokok dan mengurangi polusi udara,” kata Dr. Ruffles.