Bisnis.com, JAKARTA - Obesitas merupakan salah satu penyakit yang bisa meningkatkan risiko sakit jantung.
Obesitas merupakan kondisi dimana seseorang memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang melebihi batas normal.
Dikutip dari laman Kemenkes, hubungan antara obesitas dan penyakit jantung telah lama dipelajari. Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa obesitas meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Beberapa faktor, penyebab obesitas picu sakit jantung
1. Kenaikan tekanan darah: Kenaikan berat badan dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah, yang dapat memicu kondisi medis seperti stroke atau serangan jantung.
2. Kenaikan kadar kolesterol: Kenaikan berat badan juga dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kolesterol jahat dapat menyebabkan plak di dalam arteri, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
3. Resistensi insulin: Obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Resistensi insulin dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang dapat memicu kondisi medis seperti diabetes tipe 2.
4. Inflamasi: Obesitas dapat menyebabkan peradangan sistemik dalam tubuh, yang dapat memicu penyakit kardiovaskular.
5. Apnea tidur: Obesitas dapat menyebabkan sleep apnea, yaitu kondisi di mana seseorang mengalami gangguan pernapasan saat tidur. Sleep apnea telah terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Obesitas dan penyakit jantung memiliki hubungan yang erat. Obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung melalui beberapa mekanisme, termasuk kenaikan tekanan darah, kenaikan kadar kolesterol, resistensi insulin, inflamasi, dan sleep apnea.
Namun, ada berbagai cara untuk mengurangi risiko penyakit jantung pada orang yang mengalami obesitas, seperti menjaga berat badan, berolahraga teratur, makan makanan sehat, mengurangi asupan garam, dan berhenti merokok.Beberapa studi juga menunjukkan bahwa operasi penurunan berat badan seperti gastrik bypass dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung pada orang yang mengalami obesitas. Namun, operasi ini memiliki risiko tertentu dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
Pencegahan dan pengelolaan obesitas serta penyakit jantung sangat penting untuk mempertahankan kesehatan jantung yang optimal.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengatakan sangat penting meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat untuk mencegah penyakit tidak menular terutama penyakit jantung, melalui pelibatan berbagai pihak.
Karena itu, katanya, melalui peringatan Hari Jantung Sedunia Tahun 2023, diangkat tema "Challenge Downgrade Ukuran Bajumu‟ untuk menyadarkan bahaya obesitas pada kesehatan jantung.
"Sangat penting membangun budaya sehat di kalangan Masyarakat yaitu mencapai indeks masa tubuh ideal melalui perubahan perilaku yang konsisten," ujar Dwi.
Dia menambahkan menjaga berat badan ideal merupakan salah satu preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan dalam mencegah penyakit kardiovaskular tadi.
Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan kolaborasi multisektoral diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah penyakit tidak menular.
Head of Public Relations and Digital Le Minerale Yuna Eka Kristina mengatakan, kerja sama kegiatan edukasi kesehatan sangat penting bagi masyarakat.
Rangkaian acara Hari Jantung Sedunia Tahun 2023 ini juga disertai dengan edukasi tentang pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan berolahraga. Selain itu, hadir pula layanan deteksi dini masalah kesehatan yang disediakan oleh fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta.