Gangguan kecemasan
Health

5 Jenis Gangguan Kecemasan yang Pengaruhi Kesehatan Mental

Mutiara Nabila
Selasa, 10 Oktober 2023 - 18:25
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Perasaan cemas bisa dialami siapa saja, yaitu perasaan yang muncul ketika sesuatu membuat kita merasa terpaku, takut, gugup dan kurang percaya diri. Namun, biasanya perasaan ini akan segera mereda dengan sendirinya pada sebagian besar orang.  

Namun berbeda jika kita mengalami gangguan kecemasan.  Ketika seseorang sering kali diliputi perasaan cemas dan bahkan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, inilah saatnya untuk memperhatikan tanda dan gejalanya.  

Seseorang dengan gangguan kecemasan mungkin menghindari hal, orang, atau situasi yang membuat mereka merasa cemas. Mereka akan berulang kali melakukan hal-hal yang bisa dilakukan untuk menenangkan diri dengan harapan dapat meredakan kecemasannya.  

Kejadian kecil seperti berangkat ke tempat kerja atau hal besar seperti kehilangan orang tersayang dapat memicu serangan panik pada penderita kecemasan.  

Dalam memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Psikolog Dr. Chandni Tugnait menjelaskan jenis-jenis gangguan kecemasan yang paling umum menyerang manusia.

Berikut 5 gangguan kecemasan yang bisa jadi masalah kesehatan mental

1. Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder/GAD)

GAD adalah jenis gangguan kecemasan yang paling umum didiagnosis pada orang dewasa. Penderita GAD umumnya mengalami kekhawatiran atau kecemasan yang berlebihan terhadap kejadian atau aktivitas sehari-hari, sehingga selalu merasa dalam kesulitan.

Hal ini dapat menyebabkan kesulitan tidur, kesulitan berkonsentrasi, dan menimbulkan gejala fisik seperti sakit kepala dan ketegangan otot. Penderita GAD mungkin juga memiliki peningkatan risiko terkena depresi atau gangguan kecemasan lainnya.

2. Gangguan Panik

Gangguan kecemasan ini ditandai dengan serangan rasa takut atau teror yang tiba-tiba dan tak terduga, yang disebut serangan panik dan kekhawatiran mendalam mengenai kapan serangan lain mungkin terjadi. 

Gejala serangan panik seringkali disertai gejala fisik seperti detak jantung cepat, pusing, nyeri dada, berkeringat, sesak napas, dan gemetar. Serangan panik bisa sangat parah hingga terasa seperti serangan jantung atau kondisi fatal, yang kemudian menyebabkan individu menghindari situasi serupa dan mengembangkan agorafobia atau ketakutan pada keramaian. 

3. Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety Disorder/SAD)

SAD menyebabkan ketakutan atau kecemasan yang terus-menerus dan intens terhadap situasi sosial. Orang dengan SAD mungkin menghindari interaksi sosial sama sekali karena takut dihakimi, diejek, atau ditolak.  

Hal ini dapat mempersulit individu untuk membangun hubungan, memajukan karier, atau menikmati aktivitas sosial. SAD adalah masalah umum yang bisa dimulai bahkan sejak masa kanak-kanak.

4. Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)

OCD adalah jenis gangguan kecemasan lain yang mempengaruhi lebih dari 1 persen populasi umum. Orang dengan OCD memiliki pikiran atau perilaku yang tidak diinginkan, mengganggu, dan berulang-ulang sehingga menyebabkan stres dan kecemasan.  

Misalnya, individu mungkin merasa perlu melakukan gerakan atau tindakan rutin untuk mencegah terjadinya bahaya. Mereka mungkin juga mengalami ketakutan yang sangat besar terhadap kontaminasi, karena takut dapat melumpuhkan dan mengganggu rutinitas sehari-hari.

5. Gangguan Kecemasan Perpisahan

Hal ini melibatkan ketakutan ekstrem akan berada jauh dari rumah atau terpisah dari orang yang dicintai, melebihi apa yang diharapkan dan terjadi pada usia tertentu. Anak-anak dengan kecemasan akan perpisahan mungkin terus-menerus khawatir akan kehilangan orang tuanya.

Ada banyak perbedaan dalam setiap gangguan. Evaluasi yang tepat oleh ahli kesehatan mental dapat mengidentifikasi jenis gangguan kecemasan tertentu berdasarkan gejala dan situasi yang paling sering memicu kecemasan. 

Jika mulai merasakan atau terdiagnosa gangguan kecemasan tertentu, rencanakan pengobatan yang ditargetkan untuk membantu mengelola gejala. Gangguan ini dapat diobati dengan obat-obatan, psikoterapi, dan kombinasi terapi. 

Dengan mencari bantuan, seseorang yang mengalami gangguan kecemasan dapat kembali mengendalikan kehidupan mereka dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro