Bisnis.com, JAKARTA - Menjaga hormon dalam tubuh merupakan suatu hal yang perlu dilakukan karena hal ini akan berdampak pada kesehatan tubuh.
Hormon adalah bahan kimia yang mengkoordinasikan berbagai fungsi dalam tubuh dengan membawa pesan melalui darah ke organ, kulit, otot, dan jaringan lainnya. Sinyal-sinyal ini akan memberitahu tubuh apa yang harus dilakukan dan kapan melakukannya.
Perlu diketahui, jika banyak hormon dipengaruhi oleh pola makan, termasuk insulin, kortisol, dan hormon reproduksi. Untuk itu sangat penting untuk menjaga pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi.
Nutrisi dapat mempengaruhi hormon karena hormon berkaitan dengan usus yang dipengaruhi oleh makanan yang dimakan. Jadi, dengan mendukung kesehatan mikrobioma usus melalui makanan yang dimakan akan berpengaruh pada kesehatan hormonal secara keseluruhan.
Namun, tidak semua makanan baik untuk kesehatan hormonal. Hal ini karena ada beberapa makanan bisa berdampak buruk pada kesehatan hormonal.
Dilansir realsimple.com pada Jumat (13/10/2023), berikut adalah beberapa makanan yang dapat merusak hormonal dan paling disarankan untuk dihindari oleh para dokter:
1. Daging merah
Daging merah yang diproses dan tidak diolah dikaitkan dengan peningkatan risiko endometriosis, suatu kondisi yang ditandai dengan tingginya tingkat estrogen.Estrogen adalah hormon reproduksi wanita dan juga dikenal sebagai estradiol.
Dalam sebuah penelitian pada tahun 2019, para peneliti menemukan bahwa wanita yang makan lebih dari dua porsi daging merah per hari memiliki kemungkinan 56% lebih besar terkena endometriosis dibandingkan mereka yang makan kurang dari satu porsi daging merah setiap minggunya.
Daging merah diperkirakan meningkatkan kadar estrogen dan peradangan, sehingga berkontribusi terhadap perkembangan endometriosis.
2. Makanan dan Minuman Berkafein
Kafein dapat meningkatkan hormon stres kortisol. Terlebih lagi, jika kamu mengonsumsi kafein terlalu dekat dengan waktu tidur, hal tersebut dapat mengganggu kualitas tidur dan juga meningkatkan kadar kortisol .
Namun, kamu tidak perlu membuang kopi atau teh harian demi kesehatan hormonal. Kamu dapat tetap mengkonsumsinya namun tetap berpegang pada batas seperti, sekitar satu atau dua cangkir minuman berkafein per hari.
3. Makanan Olahan dan Tinggi Gula
Mengkonsumsi banyak makanan olahan, terutama yang mengandung banyak gula, dapat berdampak negatif pada hormon.
Asupan gula berlebih telah terbukti meningkatkan resistensi insulin. Hal ini terjadi ketika sel merespons insulin dengan buruk, hormon yang membantu mengontrol gula darah.
Pada akhirnya, resistensi insulin dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, jadi sangat penting untuk mengendalikannya. Pola makanan yang banyak mengandalkan makanan olahan dan gula, juga dikaitkan dengan tingkat estrogen yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium yang lebih tinggi.
4. Produk susu
Semua susu (produk susu) secara alami mengandung hormon termasuk prolaktin, estrogen, progesteron, kortikoid, androgen, faktor pertumbuhan seperti insulin-1, dan prostaglandin.
Mendapatkan dosis tambahan dari hormon-hormon ini, baik dari obat-obatan, tumbuhan, atau produk susu, dapat menyebabkan efek biologis yang merugikan.
5. Alkohol
Alkohol dapat mempengaruhi beberapa jalur hormon, termasuk yang mempengaruhi hipotalamus dan kelenjar pituitari.
Komponen-komponen ini bertugas memproduksi hormon reproduksi utama, termasuk estrogen dan progesteron. Akibatnya, asupan alkohol yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi, kesuburan, dan libido.
