Ilustrasi probiotik
Health

Konsumsi Probiotik Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi Lho

Mutiara Nabila
Senin, 23 Oktober 2023 - 20:35
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tekanan darah tinggi dialami banyak orang di dunia. Kementerian Kesehatan Indonesia bahkan menyebut penyakit tekanan darah tinggi sebagai "silent killer". 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tekanan darah tinggi, atau hipertensi, mempengaruhi sekitar 1,28 miliar orang yang berusia di atas 30 tahun di seluruh dunia. 

Hampir setengah dari mereka tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit ini, kecuali jika tekanan darah sudah terlanjur sangat tinggi, karena penyakit ini umumnya tidak menimbulkan gejala.

Hipertensi meningkatkan risiko masalah kesehatan yang parah, termasuk gagal jantung dan serangan jantung, aneurisma atau penggelembungan pembuluh darah, gagal ginjal, stroke, amputasi, dan retinopati hipertensi pada mata, yang dapat menyebabkan kebutaan.

Namun, seseorang dapat mengurangi risiko terkena tekanan darah tinggi dengan berhenti merokok, tidak minum alkohol berlebihan, menjaga berat badan yang sehat, dan mengonsumsi makanan yang sehat.

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang sehat, seperti diet Mediterania, bisa berdampak positif pada mikrobioma usus yang berpengaruh pada regulasi tekanan darah dalam tubuh. 

Adapun, salah satu cara untuk meningkatkan mikrobioma dalam tubuh adalah dengan meningkatkan jumlah probiotik atau bakteri menguntungkan di usus.

Dua Probiotik Penting untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Berdasarkan penelitian pada tikus, ditemukan ada dua probiotik, yaitu Bifidobacterium dan Lactobacillus yang bisa berfungsi mengurangi tekanan darah.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari City University of Hong Kong dan Inner Mongolia Agricultural University ini dipublikasikan di mSystems, jurnal American Society for Microbiology.

Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan bakteri usus dikaitkan dengan hipertensi baik pada hewan maupun manusia. Metabolisme bakteri dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, menyebabkan peradangan dan disfungsi endotel, yang semuanya mempengaruhi pengendalian tekanan darah.

Sejumlah penelitian menemukan bahwa Lactobacillus spp.  dan Bifidobacterium spp.,keduanya ditemukan dalam produk susu, dapat menurunkan tekanan darah.

Selain itu, dalam studi baru ini, para peneliti juga menyelidiki efek dari dua spesies bakteri, Bifidobacteriumlactis M8 dan Lactobacillus rhamnosus M9, dan diujikan kepada tikus yang menderita hipertensi setelah meminum air yang mengandung 15 persen fruktosa. 

Untuk uji coba selama 16 minggu, para peneliti membagi tikus menjadi empat kelompok. Kelompok pertama diberi air minum fruktosa ditambah garam melalui infus intragastrik, kelompok kedua diberi air fruktosa ditambah B.lactis, kelompok ketiga diberi air fruktosa ditambah L. rhamnosus, dan kelompok kontrol hanya diberi air murni. Tikus diberi probiotik melalui larutan garam intragastrik.

Pada tikus hipertensi yang diberi probiotik, tekanan darahnya berkurang secara signifikan selama penelitian, dan kembali ke tingkat yang sama dengan tikus kontrol. Tikus yang diberi makan fruktosa dan tidak diobati dengan probiotik terus mengalami tekanan darah tinggi.

Penelitian tersebut menyimpulkan, probiotik tidak hanya menurunkan tekanan darah, tetapi juga mengubah komposisi mikrobioma usus tikus.

Prof. Jun Li, asisten profesor bioinformatika di City University of Hong Kong, dan Prof. Zhihong Sun, ahli mikrobiologi di Inner Mongolia Agricultural University, yang menyusun penelitian ini, mengatakan perubahan pada bakteri usus memiliki efek menurunkan tekanan darah tinggi. 

Adapun, berdasarkan pengetahuan mereka sebelumnya, asupan probiotik yang disarankan untuk manusia adalah antara 30-50 miliar setiap hari selama tiga bulan.

Namun, mereka memperingatkan bahwa komposisi mikrobiota usus dapat bervariasi antar individu atau berdasarkan faktor seperti usia dan jenis kelamin.  

Oleh karena itu, kemanjuran probiotik bisa berbeda-beda dan menentukan dosis dan durasi yang ideal memerlukan penelitian lebih lanjut yang didukung oleh temuan klinis.

Meskipun penelitian ini tidak memberikan bukti konklusif bahwa probiotik bisa menurunkan tekanan darah. Namun, dari penelitian yang sudah ada sebelumnya pada 2013 menemukan bahwa probiotik dapat meningkatkan kesehatan usus, dan berguna dalam mengobati intoleransi laktosa, diare terkait antibiotik, diare menular, dan alergi.

Selain itu, ulasan pada 2017 menemukan bahwa konsumsi Lactobacillus dapat menurunkan kolesterol total darah secara signifikan. Maka, probiotik dapat dikonsumsi sebagai suplemen atau sebagai bagian dari diet sehat.

“Orang-orang sebaiknya mendapatkan nutrisi probiotik melalui makanan alami daripada suplemen, karena makanan menawarkan nutrisi yang lebih lengkap,” saran Dr. Chen.

Namun, Prof.  Li dan Sun menyarankan untuk mengkonsumsi suplemen tambahan seperti bubuk atau kapsul probiotik yang memiliki aktivitas kuat, jumlah probiotik yang banyak, dan strain yang beragam untuk memastikan mendapatkan pasokan probiotik yang konsisten.  

Namun, mereka memperingatkan bahwa orang dengan gangguan sistem imun harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen probiotik apa pun.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro