Obesitas/clevelandclinic.org
Health

Obesitas Pada Remaja Tingkatkan Risiko 17 Jenis Kanker

Redaksi
Kamis, 9 November 2023 - 21:10
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG – Obesitas pada anak-anak dan remaja merupakan kondisi medis serius yang dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjang mereka.

Sebuah studi terbaru menemukan bahwa obesitas pada usia 18 tahun pada pria dapat meningkatkan kemungkinan terkena 17 jenis kanker di kemudian hari.

Seorang remaja dianggap obesitas jika BMI (Indeks Massa Tubuh) mereka berada di antara persentil ke-85 dan ke-95 untuk usia dan jenis kelamin mereka.

Di AS, ada sekitar 17% anak-anak dan remaja yang mengalami dengan jumlah yang mengejutkan, yaitu 12,7 juta orang.

Para peneliti dari University of Gothenburg, Swedia, menemukan bahwa BMI yang tinggi pada remaja usia 18 tahun berkaitan dengan risiko tinggi terkena 17 jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, kepala dan leher, otak, tiroid, kerongkongan, perut, pankreas, hati, usus besar, rektum, ginjal, dan kandung kemih, serta kanker melanoma, leukemia, mieloma, dan limfoma ganas (baik Hodgkin maupun non-Hodgkin).

Sebuah studi sebelumnya oleh tim yang sama menemukan bahwa tingkat kebugaran aerobik yang lebih rendah yang diamati selama wajib militer pada usia 18 tahun terkait dengan risiko kanker yang lebih tinggi. Namun, temuan ini tidak bergantung pada BMI yang tinggi atau obesitas pada saat wajib militer.

Dalam dua studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Obesity and Cancer Medicine, tim peneliti mengevaluasi bagaimana BMI mepengaruhi risiko kanker tanpa memperhitungkan tingkat kebugaran aerobik para partisipan.

Peserta dengan BMI yang lebih tinggi pada usia 18 tahun memiliki risiko kanker yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki kebugaran yang buruk pada usia yang sama.

Temuan ini menunjukkan bagaimana obesitas pada usia muda berpotensi mempengaruhi situasi kanker selama 30 tahun ke depan.

"Kegemukan dan obesitas di usia muda tampaknya meningkatkan risiko terkena kanker, dan kami melihat adanya hubungan antara berat badan yang tidak sehat dengan kanker di hampir setiap organ. Mengingat kondisi obesitas yang mengkhawatirkan pada masa kanak-kanak dan remaja, penelitian ini memperkuat kebutuhan untuk mengerahkan sumber daya yang kuat untuk membalikkan tren ini," ujar Aron Onerup, penulis pertama penelitian ini, mengutip laman Medical Daily.

Para peneliti juga mencatat bahwa untuk beberapa jenis kanker, risikonya tetap tinggi bahkan ketika partisipan memiliki "berat badan normal" seperti yang ditunjukkan oleh BMI mereka (18,5-24,9).

Kanker kepala dan leher, kerongkongan, perut, pankreas, hati, dan ginjal, melanoma ganas, serta limfoma non-Hodgkin dikaitkan dengan BMI 20-22,4.

"Hal ini menunjukkan bahwa definisi berat badan normal saat ini mungkin berlaku terutama untuk orang dewasa yang lebih tua, sementara berat badan optimal sebagai orang dewasa muda kemungkinan berada dalam kisaran yang lebih rendah. Tim penelitian kami telah menarik kesimpulan yang sama mengenai BMI pada masa dewasa awal dan penyakit kardiovaskular di kemudian hari," kata Profesor Maria Åberg, seorang penulis senior studi tersebut. (Kresensia Kinanti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro