Bisnis.com, JAKARTA - November jadi bulan peringatan diabetes sedunia. Tepatnya diperingati tiap 14 November. Oleh karena itu, masyarakat harus bisa mengenali faktor risiko penyebab diabetes dan penyakit saraf yang biasa mengikutinya.
Diabetes sendiri merupakan penyakit di mana gula darah tinggi, dan merupakan penyakit jangka panjang atau kronis. Penyakit ini tidak bisa diobati sepenuhnya, namun bisa dikurangi gejala dan tingkat keparahannya.
Penyakit ini ditandai dengan meningkatkan kadar gula darah di atas nilai normal yakni di bawah 100 mg/dL.
Baca Juga Apa Itu Neuropati Diabetik dan Gejalanya |
---|
Adapun, penyakit ini jika tidak terkontrol dengan baik nisa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf, dan menjadi penyebab timbulnya penyakit lainnya.
Diabetes dibagi menjadi dua, ada Diabetes Tipe 1 yang merupakan penyakit autoimun sehingga tubuh tidak memproduksi insulin. Sementara, Diabetes Tipe 2 adalah ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin dan sel-sel dalam tubuh tidak merespons insulin secara normal.
Penyebab Diabetes
Beberapa penyeban diabetes, terutama Diabetes Tipe 1 di antaranya faktor riwayaat keluarga atau keturunan. Hal ini sering dialami oleh penderita Diabetes Tipe 1.
Selanjutnya, ada faktor geografi yang umumnya jauh dari garis khatulistiwa, yang disebabkan kekurangan sinar matahari dan menyebabkan kekurangan vitamin D sehingga menyebabkan autoimun.
Faktor lainnya untuk penyebab Diabetes Tipe 1 adalah faktor usia, paling banyak terdeteksi pada anak anak, dan faktor pemicu autoimun lainnya, seperti konsumsi susu sapi terlalu dini, sereal, dan gluten.
Sementara itu, untuk Diabetes Tipe 2, Asisten Dekan Penelitian Klinis di Well Cornell Medicine Qatar, Dr. Rayaz A. Malik mengatakan, salah satu penyebab tingginya tingkat diabetes adalah obesitas.
"Di Timur Tengah, prevalensi diabetes hingga sekitar 40 persen dari penduduknya. Dari seluruhnya, ada lebih banyak orang yang obesitas," ujarnya.
Penyebab lainnya adalah karena distribusi lemak perut tinggi, gaya hidup tidak aktif atau jarang berolahraga, keturunan, dan keturunan ras kulit hitam, hispanik, dan asia, yang mengidap diabetes lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih.
Menghindari Penyakit Saraf Akibat Diabetes
Diabetes juga berpotensi menimbulkan penyakit lain, salah satunya kerusakan pada saraf atau disebut Neuropati.
Meskipun belum bisa diobati sepenuhnya, diabetes dan neuropati bisa dikontrol. Dr. Malik mengatakan, bagi yang berisiko diabetes untuk mengontrol kadar gula darah, menurunkan berat badan, rajin olahraga, dan mengontrol tekanan darah serta profil lipid untuk mencegah neuropati.
"Kalau sampai berisiko tinggi defisiensi vitamin B karena konsumsi metformin atau melalui diet tertentu, konsumsi vitamin B jadi suatu keharusan," ungkapnya.
Sementara, karena untuk mengecek level vitamin B dalam tubuh di rumah sakit sangat mahal. Bagi yang memiliki kecenderungan defisiensi vitamin B atau mengalami gejala neuropati, konsumsi suplemen vitamin B sangat aman, murah, dan sangat dianjurkan.
"Dalam beberapa kasus, seperti diabetes, defisiensi Vitamin B tidak bisa disembuhkan. Jadi perlu dilakukan perawatan khusus. Ketika tidak bisa disembuhkan, maka harus konsumsi obat dalam jangka panjang. Tapi suplemen Vitamin B adalah vitamin yang bisa larut dalam air, sehingga sangat aman untuk dikonsumsi jangka panjang," jelasnya.