Bisnis.com, JAKARTA - Wangi bayi yang khas memang menarik perhatian orang untuk menciumnya, tetapi mencium bayi bukan ide yang bagus.
Mencium bayi menjadi salah satu tindakan yang menunjukan kasih sayang serta kebahagiaan. Namun, tindakan tersebut pada kenyataannya menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius.
Orang yang mencium bayi dapat menyebarkan kuman yang sulit dilawan oleh sistem kekebalan bayi. Terlebih lagi jika bayi dicium pada area muka oleh orang dewasa. Pada faktanya orang dewasa sering menularkan kuman berbahaya yang menempel di tubuh dan pakaian yang dikenakan.
Dilansir berbagai sumber, berikut beberapa masalah yang dapat ditimbulkan oleh ciuman pada bayi:
1. Virus Sinkronisasi Pernafasan
RSV adalah masalah serius dan berpotensi fatal dengan cara penularan melalui kontak fisik atau melalui virus yang dikeluarkan saat batuk atau bersin. Fatalnya, jika bayi terinfeksi maka akan menyebabkan masalah pernapasan yang parah serta mempengaruhi otak dan jantung.
2. Kerentanan Sistem Kekebalan Tubuh
Bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang sedang berkembang sehingga tidak mampu melawan penyakit dan infeksi.
3. Reaksi Alergi
Pratikel makanan atau produk perawatan kulit yang menempel pada kulit bayi ketika orang dewasa menciumnya, menyebabkan alergi dan mengiritasi kulit bayi. Hal ini juga menyebabkan paparan kimia yang berbahaya.
4. Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut
Meskipun penyakit ini umumnya terinfeksi pada siapa saja, perlu diketahui penyakit ini lebih rentan pada anak-anak. Penyakit ini menimbulkan bisul dan ruam disekitar mulut, tangan dan kaki.
5. Lepuh Demam
Salah satu risiko paling serius adalah perpindahan lepuh demam atau yang dikenal dengan luka dingin. Timbulnya lepuh demam karena mencium bayi ini dapat menyebar ke tubuh , bahkan otak. Sedangkan bagi sebagian bayi, hal ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang atau fatal.
6. Tertular Virus Gigi Berlubang
Bakteri bernama Streptococcus Mutans dapat berpindah melalui air liur seseorang yang menderita gigi berlubang ke bayi. Bakteri ini akan menyebabkan infeksi pada jaringan jauh dibawah kulit, menyerang lapisan atas kulit, risiko sakit tenggorokan hingga radang tenggorokan.