Gedung Bioskop
Entertainment

Pajak Bioskop dan Film akan Diatur Ulang, Harga Tiket akan Seragam di Seluruh Daerah

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 30 November 2023 - 15:26
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berencana mengatur pajak film dan bioskop di tanah air ke depannya.

Aturan ini, akan diberlakukan pada film-film nasional. Sehingga harga tiket bioskop nantinya akan seragam di seluruh daerah.

Menteri BUMN sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) ad interim Erick Thohir mengatakan ini merupakan kebijakan yang berpihak pada industri nasional.

"Pak presiden akan memberikan kebijakan yang berpihak pada industri nasional standaridasi pajak film,  bahwa seluruh pungutan pajak. Dimana kita sebagai pemerintah menstandariaasi yang namanya pajak film untuk di seluruh daerah, dimana seluruh pungutan pajak dan karcis bioskop itu akan sama di seluruh daerah," paparnya dikutip dari akun instagramnya saat bertemu dengan Kemenparekraf dan pelaku industri film.

Dia memaparkan, nantinya pajak tersebut akan disimpan dalam satu fund dalam hal ini Persatuan Film Nasional (PFN) untuk mengelola.

Nantinya, pajak itu kana digunakan untuk mengembangkan film nasional.

Untuk membantu pembiayaan, PFN akan membantu para pembuat film mencari investor yang potensial. Sementara untuk perizinan, saya bersama kementerian dan lembaga lain akan berkoordinasi untuk memangkas regulasi agar produksi film bisa lebih efisien.

"Nantinya, pungutan pajak karcis bioskop akan sama di seluruh daerah," ujarnya lagi.

Dia mengatakan kemungkinan harus ada perpres yang menaungi kebijakan seluruh ekosistem perfilman tersebut.

Baik dari sisi perpajakan, perizinan, dan pendanaan sehingga ada titik akhir dalam proses keuangan di industri film nasional.

Pasalnya, menurut Erick dalam industri ini 3 masalah utana yakni: pembiayaan, pemasaran, dan perizinan.

Langkah ini, lanjutnya juga untuk melindungi film nasional dari gempuran film asing di bioskop.

Apalagi katanya, saat ini jumlah film yang tayang di bioskop didominasi film nasional, yakni 64%. Angka ini harus dijaga kuantitas dan kualitasnya, agar film nasional tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri. 

"Jangan sampai swingback seperti tahun 2014-2015 lalu dimana film Hollywood mendominasi bioskop di Indonesia," tutupnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro