Bisnis.com, JAKARTA – Rokok elektrik atau yang biasa disebut vaping menjadi lebih populer di kalangan remaja dalam beberapa tahun terakhir. Kini, banyak orang dewasa bahkan remaja yang menggunakan rokok elektrik.
Rokok elektrik mengandung banyak nikotin yang membuat ketagihan. Kecanduan nikotin dapat mempersulit remaja untuk fokus dan berkonsentrasi. Rokok elektrik juga mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker, dan ada banyak laporan mengenai masalah paru-paru serius yang berhubungan dengan vaping.
Nikotin dalam e-liquid mengalir dengan cepat dari paru-paru ke aliran darah. Hal ini menyebabkan tubuh Anda melepaskan adrenalin, hormon yang meningkatkan denyut nadi, tekanan darah, dan laju pernapasan. Ini bisa berperan dalam meningkatkan peluang serangan jantung.
Dua penelitian baru pada tahun 2022 menemukan bahwa merokok elektronik dapat merusak pembuluh darah seperti halnya merokok tradisional. Dan bila rokok elektrik digunakan bersama rokok tradisional, risikonya menjadi lebih besar.
Efek samping rokok elektronik
Penggunaan rokok elektrik tidak aman bagi anak-anak, remaja, dan dewasa. Hal ini dikarenakan rokok elektrik mengandung nikotin, yang dapat membahayakan perkembangan otak.
Vaping juga memiliki dampak yang serius bagi kesehatan, berikut diantaranya:
1. Kecanduan:
Rokok elektrik mengandung nikotin, obat yang sangat membuat ketagihan. Anda tidak perlu melakukan vape setiap hari untuk menjadi kecanduan.
2. Kecemasan dan depresi:
Nikotin memperburuk kecemasan dan depresi. Hal ini juga mempengaruhi daya ingat, konsentrasi, pengendalian diri, dan perhatian, terutama pada perkembangan otak.
3. Menjadi perokok:
Orang yang menggunakan vape lebih cenderung mulai merokok secara teratur (tembakau) dan lebih mungkin mengembangkan kecanduan lain di masa depan.
4. Impotensi:
Ada beberapa bukti bahwa vaping dapat menyebabkan disfungsi seksual pada pria.
5. Risiko otak:
Nikotin mempengaruhi perkembangan otak Anda . Hal ini dapat membuat lebih sulit untuk belajar dan berkonsentrasi. Beberapa perubahan otak bersifat permanen dan dapat memengaruhi suasana hati serta kemampuan Anda mengendalikan impuls saat dewasa.
6. Racun:
Uap yang dihasilkan dari rokok elektrik tidak terbuat dari air. Uapnya mengandung bahan kimia berbahaya dan partikel sangat halus yang terhirup ke paru-paru dan dihembuskan ke lingkungan.
7. Masalah tidur:
Menghirup nikotin ke dalam paru-paru dapat menyebabkan peradangan pada tenggorokan, hidung, dan saluran bronkial sehingga memicu gangguan tidur. Kondisi ini mengganggu pernapasan yang terjadi saat tidur. Vaping juga memiliki efek stimulasi pada tubuh dan juga dapat menyebabkan kesulitan untuk tertidur
8. Bronkitis kronis
Peradangan terus-menerus pada saluran udara paru-paru, yang disebut bronkus. Peradangan menyebabkan produksi lendir berlebih, serta pengerasan dan penyempitan saluran udara. Hal ini membuat udara sulit mengalir masuk dan keluar dari paru-paru Anda
9. Pneumonia Lipoid
Berbeda dengan pneumonia klasik yang disebabkan oleh infeksi, pneumonia lipoid berkembang ketika asam lemak (bahan penyusun lemak) memasuki paru-paru. Pneumonia lipoid terkait vaping adalah akibat menghirup zat berminyak yang ditemukan dalam e-liquid, yang memicu respons peradangan di paru-paru.
Bagaimana cara berhenti menggunakan rokok elektronik?
1. Latihan.
Aktivitas fisik adalah cara yang dapat diandalkan untuk menghilangkan rasa ingin merokok.
2. Gunakan pengalih perhatian.
Rasa ingin merokok akan hilang jika Anda bisa memberinya waktu satu atau dua menit. Alihkan pikiran dari keinginan akan membantu mempercepat prosesnya.
3. Minta dukungan orang sekitar
Mencari dukungan dari teman tepercaya dan orang-orang terkasih adalah kuncinya, hal itu akan membantu Anda untuk tetap mencapai tujuan.
4. Temukan solusi stres.
Banyak orang beralih ke vaping ketika sedang stres, sehingga menciptakan lingkaran setan.
5. Rayakan pencapaian Anda.
Para ahli mengatakan bahwa merayakan pencapaian ketika Anda berhenti merokok dapat meningkatkan ketahanan diri. (Luygi Ambhara Putri)