Bisnis.com, BANDUNG – Mycoplasma pneumoniae adalah jenis bakteri yang menyerang lapisan sistem pernapasan (tenggorokan, batang tenggorokan, paru-paru).
Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae (M. pneumoniae) bersifat ringan dan umumnya menyerang anak-anak.
Selain anak-anak, orang tua dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga berisiko lebih tinggi terpapar bakteri ini.
Bakteri ini biasanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas yang ditandai dengan batuk dan sakit tenggorokan. Namun, bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi paru-paru.
Hampir sama dengan penyakit pernapasan lainnya, M. pneumoniae menyebar melalui udara ketika seseorang yang terpapar batuk atau bersin. Namun, bakteri ini menyebar lebih lambat daripada penyakit pernapasan lainnya.
Gejala Mycoplasma Pneumoniae
Sebagian besar kasus infeksi M. pneumoniae berlangsung dalam bentuk yang ringan selama beberapa minggu. Gejalanya membutuhkan waktu antara 1 hingga 4 minggu.
Menurut CDC, gejala umum yang ditimbulkan berupa:
- Sakit tenggorokan
- Sering merasa lelah
- Demam
- Batuk yang berangsur-angsur memburuk
- Sakit kepala
Gejala infeksi M. pneumoniae memang mirip dengan gejala infeksi pernapasan lainnya, dengan ciri utamanya adalah batuk yang berlangsung lama.
Namun, ketika infeksi menyerang paru-paru, gejala yang lebih parah dapat terjadi, seperti:
- Kesulitan bernapas
- Pernapasan cepat dan pendek
- Mengi
- Nyeri dada yang terasa lebih buruk ketika seseorang bernapas atau batuk
- Peningkatan detak jantung
- Berkeringat dan menggigil
- Kehilangan nafsu makan
- Malaise, atau perasaan tidak enak badan secara umum
Pencegahan Mycoplasma Pneumoniae
Sama seperti infeksi saluran pernapasan lainnya, bakteri ini dapat menular dan menyebar ke orang lain. Oleh karena itu, salah satu cara yang tepat untuk mengurangi penyebarannya adalah dengan membatasi kontak dengan orang yang terinfeksi.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran bakteri M. pneumoniae:
Hindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi
- Jika sistem kekebalan tubuh Anda lemah, sebaiknya jauhi kerumunan orang
- Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setidaknya 20 detik
- Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol
- Hindari merokok (Kresensia Kinanti)