Ilustrasi seseorang yang tidak bahagia/Freepik.com
Health

Stres Berpengaruh pada Gula Darah, Bisa Sebabkan Hiperglikemia

Redaksi
Kamis, 7 Desember 2023 - 10:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Penderita diabetes menyadari bahwa ketika mengonsumsi beberapa makanan akan menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh meningkat.

Proses itu normal dan juga terjadi hampir pada setiap orang, bahkan yang tidak menderita diabetes. Mengonsumsi karbohidrat atau apa pun yang mengandung gula, hal itu menyebabkan lonjakan gula darah secara instan.

Namun, selain dari makanan, ternyata stres pada tubuh baik fisik, emosional, atau mental juga dapat meningkatkan kadar gula darah secara bertahap dan juga menyebabkan hiperglikemia.

Karena stres dapat menyebabkan resistensi insulin, dan menyebabkan kadar gula darah lebih sulit dikendalikan sehingga terjadinya hiperglikemia.

Bagaimana Stres Berdampak pada Gula Darah

Stres mempengaruhi tubuh untuk melepaskan hormon tertentu yang pasti berdampak pada kadar gula darah.

Saat stres, tubuh memasuki zona di mana tubuh harus memastikan bahwa ia memiliki energi yang cukup. Kadar insulin, glukagon, kortisol, dan adrenalin dilepaskan di tubuh, serta lebih banyak glukosa dari hati untuk dijadikan bahan bakar tubuh.

Pada orang tanpa diabetes, ini mungkin terasa seperti lonjakan energi. Namun pada penderita diabetes, hal ini dapat menyebabkan hiperglikema atau kadar gula darah lebih tinggi.

Gejala Hiperglikemia Akibat Stres

Regulasi glikemik yang buruk dapat mencerminkan gejala kesehatan mental, seperti mudah tersinggung, cemas, dan khawatir.

Di rumah sakit, dokter akan memantau dengan cermat tanda-tanda stres pada tubuh untuk mengelola gejalanya. Pada orang dengan hiperglikemia stres, hal ini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan kematian.

Tanda-tanda lain dari hiperglikemia stres sistemik meliputi:

  • Mengalami kesulitan tidur
  • Mengalami masalah pencernaan
  • Merasa murung atau sedih
  • Merasa marah atau mudah tersinggung
  • Sering mengalami sakit kepala
  • Menjadi lebih mudah sakit dari biasanya
  • Lesu dan tidak ada energi

Jenis Stres

Stres dapat dibagi menjadi dua kategori;

1. Stres emosional atau psikologis

Stres emosional atau psikologis cenderung berasal dari dalam. Stres jenis ini bisa terjadi karena berbagai alasan. Beberapa alasan, seperti rasa gugup saat wawancara kerja atau menjadi marah di tengah jalan sehingga dapat memicu respons stres emosional dan kehilangan orang yang dicintai atau mengalami peristiwa traumatis juga menyebabkan seseorang stres emosional.

2. Stres fisik

Stres fisik berasal dari sumber eksternal seperti olahraga berat, aktivitas fisik yang berkepanjangan, atau trauma dan cedera fisik.

Kedua jenis stres ini, jika dialami dalam jangka panjang, dapat menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan dan penyakit seperti kejadian kardiovaskular, kanker, penekanan sistem kekebalan tubuh, dan diabetes.

Stres Pada Penderita Diabetes Tipe 1

Stres dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 dengan meningkatkan dan menurunkan gula darah.

Jika stres menurunkan kadar gula darah, stres kronis dapat menyebabkan kelelahan adrenal, terjadi ketika paparan stres dalam waktu lama menguras kelenjar adrenal, sehingga menyebabkan tingkat kortisol rendah.

Pada penderita diabetes tipe 1, rendahnya produksi hormon seperti kortisol dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon untuk mengatur kadar gula darah.

Stres pada Penderita Diabetes Tipe 2

Bagi penderita diabetes tipe 2 , tingkat stres yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Tingginya kadar kortisol dalam tubuh menyebabkan jaringan tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin.

Oleh karena itu, lebih banyak gula darah tersedia dalam aliran darah. Jika hal ini terjadi, kadar gula darah menjadi tidak seimbang dan dapat mencapai tingkat yang sangat tinggi, terutama jika tidak ditangani.

Apa yang Harus Dilakukan?

Bagi penderita diabetes, naiknya gula darah bisa berbahaya, hal itu karena banyaknya gula dalam darah yang masuk ke urin dan memicu tubuh menyaring cairan yang dapat menyebabkan dehidrasi atau koma diabetes.

Kadar gula darah meningkat karena faktor stres yang tidak dapat dikelola, Maka lakukan hal-hal berikut untuk membantu mengelola stres:

• Memeriksa gula darah secara teratur
• Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter
• Berpartisipasi dalam olahraga teratur dan tetap aktif secara fisik
• Makan makanan utuh yang sehat dan seimbang dengan sedikit atau tanpa tambahan gula
• Melakukan aktivitas pernapasan dalam, yoga, dan meditasi
• Tidur 7–9 jam per malam
• Membatasi asupan alkohol, tembakau, dan kafein

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro