Pemeriksaan diabetes/istimewa
Health

Ini yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Diabetes Borderline dan Gejalanya

Redaksi
Kamis, 30 November 2023 - 18:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Diabetes borderline merupakan kondisi kadar gula darah lebih tinggi dari seharusnya tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosa oleh dokter sebagai diabetes. 

Diabetes borderline adalah nama lain dari pra diabetes, suatu kondisi yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena diabetes tipe 2. Orang dengan diabetes ambang mempunyai resistensi insulin, tetapi kadar gula darahnya tidak cukup tinggi. 

Selama fase pra diabetes , pankreas masih memproduksi cukup insulin sebagai respons terhadap karbohidrat yang dikonsumsi. Namun insulin kurang efektif dalam mengeluarkan gula dari aliran darah, sehingga gula darah tetap tinggi. Kondisi ini disebut resistensi insulin. 

Seseorang dengan resistensi insulin pada tahap awal dapat terkena diabetes tipe 2 jika hal ini berlangsung cukup lama.

Mengonsumsi makanan sehat, menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian dari rutinitas harian, dan menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengembalikan kadar gula darah ke normal.

Perubahan gaya hidup yang dapat membantu mencegah diabetes tipe 2 pada orang dewasa juga dapat membantu mengembalikan kadar gula darah anak-anak menjadi normal.

Gejala Diabetes Borderline 

Pra diabetes biasanya tidak memiliki tanda atau gejala apa pun. Salah satu kemungkinan tanda pra diabetes adalah kulit menjadi gelap di bagian tubuh tertentu. Area yang terkena bisa meliputi leher, ketiak, dan selangkangan.

Tanda dan gejala klasik yang menunjukkan seseorang telah beralih dari prediabetes ke diabetes tipe 2 meliputi:

- Meningkatnya rasa haus

- Sering buang air kecil

- Meningkatnya rasa lapar

- Kelelahan

- Penglihatan kabur

- Mati rasa atau kesemutan pada kaki atau tangan

- Infeksi yang sering terjadi

- Luka yang penyembuhannya lambat

- Penurunan berat badan yang tidak diinginkan

gejala diabetes
gejala diabetes

Faktor Risiko Diabetes Borderline

Salah satu dari faktor risiko ini dapat meningkat peluang seseorang terkena pra diabetes:

1. Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas

2. Menjadi tidak aktif secara fisik

3. Berusia 45 tahun atau lebih dan menderita tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol tinggi

4. Memiliki anggota keluarga dekat dengan diabetes tipe 2

5. Memiliki riwayat penyakit jantung, stroke, diabetes gestasional, atau sindrom ovarium polikistik

Mengurangi Risiko Diabetes

Sebuah studi penelitian multisenter besar yang disebut Program Pencegahan Diabetes mengamati bagaimana perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah diabetes. Apa yang mereka temukan seharusnya memberikan banyak harapan bagi orang-orang yang berisiko terkena diabetes.

Dengan penurunan berat badan dan olahraga ringan, peserta penelitian mengurangi risiko terkena diabetes sebesar 58% lebih dari 3 tahun.

Oleh karena itu, mengubah pola makan dan gaya hidup dapat sangat bermanfaat bagi penderita pra diabetes dan dapat membantu mendukung pengendalian gula darah dan kesehatan secara keseluruhan.

Fokus pada makanan padat nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan lemak yang menyehatkan jantung. Saat memilih biji-bijian, pastikan memilih karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian.

Pilihan gaya hidup sehat dapat membantu seseorang mencegah prediabetes dan perkembangannya menjadi diabetes tipe 2  bahkan jika diabetes merupakan keturunan. 

Memiliki pra diabetes bukan berarti kamu pasti akan terkena diabetes. Namun penting untuk mengubah pola makan dan gaya hidup untuk mencegah kondisi ini berkembang.

Faktanya, diperkirakan antara 15% hingga 30% penderita pra diabetes akan menderita diabetes dalam 3-5 tahun ke depan jika tidak melakukan perubahan gaya hidup. (Ernestina Jesica Toji)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro