Gejala kanker ovarium. /boldsky.com
Health

Tingkatkan Fasilitas Riset Teknologi Kesehatan, Siemens Healthineers Gandeng 4 Rumah Indonesia

Mutiara Nabila
Selasa, 12 Desember 2023 - 22:50
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan melalui empat rumah sakit Nasional, RS Dharmais, RS Harapan Kita, RS PON, dan RS Hasan Sadikin bersama dengan Siemens Healthineers  menandatangani Perjanjian Kerja Sama untuk meningkatkan praktik Theranostic di Indonesia. 

Country Finance Head Siemens Healthineers Indonesia Alfred Fahringer mengatakan bersama dengan rumah sakit Indonesia ingin mengembangkan keilmuan terkait perawatan kanker, penyakit jantung, dan stroke di Indonesia. 

"Harapannya, melalui kerja sama ini dapat meningkatkan akses bagi masyarakat Indonesia ke layanan kesehatan yang lebih baik," ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (12/12/2023).    

Perjanjian kerja sama ini juga merupakan langkah kedua dari kerja sama sebelumnya dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Mei 2023, di mana perjanjian kerja sama saat ini menjadi lebih detail dan jelas terkait dengan apa yang akan diimplementasikan oleh Siemens dalam tiga tahun ke depan. 

Dengan dukungan dari empat rumah sakit yang ditunjuk tersebut, Siemens Healtineers berharap bisa berkontribusi pada perkembangan praktik kedokteran di Indonesia. Bersama bisa mengembangkan standar baru perawatan penyakit serius di Indonesia, mulai dari rumah sakit-rumah sakit nasional terdepan untuk pengobatan tiga penyakit yang jadi beban utama di Indonesia. 

"Harapannya, praktik yang nantinya dilakukan di empat rumah sakit ini bisa dilipatgandakan, direplikasi di seluruh Indonesia dan memberikan manfaat lebih besar kepada para pasien di Indonesia," sambungnya. 

Secara spesifik, Alfred mengatakan, Siemens akan mengembangkan teknologi perawatan Theranostic untuk pasien kanker terlebih dahulu bersama RS Dharmais. Setelah itu membuat platform pemeriksaan digital untuk penyakit jantung bekerja sama dengan RS Harapan Kita. 

Selanjutnya, akan dikembangkan one stop stroke service dengan RS PON menggunakan sebuah aplikasi dalam gawai, untuk mempercepat waktu tindakan pada pasien dan meningkatkan serta memastikan keselamatan pasien. 

"Kami menargetkan untuk meningkatkan pengetahuan para profesional di bidang kesehatan terkait dengan peralatan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapabilitas pelayanan kesehatan di Indonesia," imbuhnya. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, Siemens membuat pilihan tepat menapakkan kaki di Indonesia. 

"Karena Indonesia pasien banyak, dan biaya berobat sangat rendah dibandingkan dengan negara lain, sementara angka harapan hidup tinggi. Penelitian penyakit di Indonesia tepat guna karena juga bisa meningkatkan kemampuan dokter-dokter yang ada, dibandingkan investasi di Jepang misalnya yang penduduknya kebanyakan sehat sehingga penelitian penyakit di sana bisa jadi tidak membuahkan hasil yang memuaskan," katanya. 

Kerja sama ini juga sejalan dengan misi Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia, harapannya bisa dengan harga yang tetap terjangkau. 

"Saya akan lakukan segala hal yang diperlukan agar layanan kesehatan Indonesia dapat melakukan loncatan, termasuk untuk penggunaan teknologi dalam peralatan kesehatan," ujar Budi.  

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar Jaya menambahkan, bahwa langkah Siemens merupakan pertama kalinya dilakukan di Asia Tenggara. 

"Indonesia memang sudah seharusnya dipilih, karena kita punya pasien lebih banyak, market lebih besar. Sebelumnya mereka memilih hub-nya di tempat lain, padahal harusnya sudah dari dulu milih di tempat kita," katanya.  

Harapannya, dengan terlibat pada perkembangan teknologi kesehatan yang begitu pesat bisa membantu Indonesia menekan biaya-biaya layanan kesehatan dan bisa dapat perawatan serta peralatan yang lebih murah. 

"Nantinya Siemens tidak ingin hanya menjual alat, tetapi juga ingin membangun sistem penelitian dan pengembangan kesehatan Indonesia. Jadi terkait dengan riset klinik. Hasilnya untuk memperbaiki teknologi kesehatan yang sudah ada," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro