Janin bayi/Unicef
Health

Peneliti Temukan Pola Cacat Lahir pada Bayi

Redaksi
Kamis, 14 Desember 2023 - 09:50
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Teridentifikasi adanya sindrom baru, dengan ditemukannya pola cacat lahir pada bayi, karena sang ibu menggunakan fentanil selama kehamilan.

Laporan kasus ini dipublikasikan dalam jurnal Genetics in Medicine Open pada September lalu.

Terdapat 10 bayi dengan ciri yang sama ketika lahir, bertubuh pendek, berkepala kecil, dan memiliki ciri wajah khas, antara lain rahang bawah kecil, dan hidung mancung.

Beberapa bayi juga mengalami bibir sumbing, serta cacat pada kaki, alat kelamin, memiliki ibu jari yang pendek dan lebar atau jari kaki yang menyatu.

Enam dari bayi-bayi tersebut terdaftar, dan diidentifikasi ketika melakukan perawatan di Nemours Children's Health, empat bayi lainnya ditemukan di negara bagian California, Massachusetts, dan Rhode Island, AS, namun mereka tidak terdaftar.

Awalnya, semua bayi diyakini mengidap Sindrom Smith-Lemli-Opitz, kelainan perkembangan genetik yang mempengaruhi banyak bagian tubuh dan disebabkan oleh masalah metabolisme kolesterol yang diperlukan untuk fungsi sel normal dan perkembangan otak.

Namun, peneliti menemukan bahwa 10 bayi tersebut tidak menunjukkan ciri-ciri SLOS atau sindrom lainnya. 

Kesepuluh bayi tersebut telah terpapar berbagai obat selama kehamilan, namun satu-satunya zat yang sama-sama mereka miliki adalah fentanil.

Para ibu mengakui bahwa mereka menggunakan fentanil ketika mereka hamil, yang membuat para peneliti percaya bahwa penyebab utama kelainan ini adalah fentanil.

Fentanil merupakan obat opioid sintetis yang digunakan untuk mengobati nyeri, dan kandungannya lebih kuat dan berbahaya daripada heroin dan morfin.

Sindrom ini hanya terjadi pada bayi yang lahir dari ibu dengan asupan fentanil dalam jumlah besar secara rutin.

Berdasarkan struktur kimia fentanil, para peneliti berhipotesis bahwa opioid dapat menggagalkan produksi kolesterol dengan mengikat senyawa utama yang terlibat dalam proses tersebut dan menyebabkan cacat lahir.

Namun, terjadinya gejala spesifik seperti yang terlihat pada sindrom bayi baru lahir ini masih belum diketahui secara pasti. (Luygi Ambhara Putri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro