Bisnis.com, JAKARTA - Kasus Covid-19 yang melonjak di Singapura ternyata dilaporkan karena varian virus yang bermutasi.
Virus yang "menghantui" masyarakat Singapura itu adalah varian baru dari Omicron bernama JN.1. Ia adalah turunan dari BA.2.86, yang merupakan sublineage dari varian omicron BA.2.
Diketahui, varian JN.1 pertama kali terdeteksi pada September 2023 di Amerika Serikat (AS). Setidaknya 60% kasus Covid-19 di Singapura disebabkan karena varian baru ini.
Perubahan Genetik JN.1 Lebih Kuat
Mengutip Channel News Asia, JN.1 disinyalir tak mudah ditularkan dari satu orang ke yang lain. Hingga kini juga belum pasti apakah subvarian ini lebih parah dari induknya atau tidak.
"Berdasarkan data internasional dan lokal yang tersedia, saat ini tidak ada indikasi jelas bahwa BA.2.86 atau JN.1 lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar," kata Kementerian Kesehatan Singapura dalam keterangan resminya, Jumat (15/12/2023).
Namun seorang ahli virologi di Fred Hutchinson Cancer Center Seattle, dr Jesse Bloom menyebutkan varian BA.2.86 terus berevolusi dan berpotensi menciptakan keturunan yang lebih kuat.
Varian yang lebih kuat itu kemudian mengarah ke JN.1, yang juga diketahui memiliki satu perubahan kode genetik.
Perubahannya ini kemudian membuatnya mampu lolos dari pertahanan kekebalan tubuh.
Gejala JN.1 Timbulkan Covid Tounge
JN.1 ternyata bisa menyebabkan seseorang menderita Covid Tounge atau gejala yang timbul pada lidah orang yang terpapar.
Covid Tounge dikenal sebagai sariawan, di mana gejalanya ditandai dengan adanya pembengkakan atau peradangan pasca terinfeksi Covid-19.
Seseorang yang terinfeksi mungkin akan mengalami lidah mereka berubah warna menjadi lebih putih, dan tidak merata dari biasanya.
Namun mengutip dari Prevention, profesor dari Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner mengatakan bahwa JN.1 memiliki gejala yang tidak berbeda dengan Omicron lainnya.
Beberapa gejala yang terjadi pada seseorang yang terkena Covid-19 varian JN.1 adalah:
- Demam atau menggigil
- Batuk hingga sesak napas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau badan
- Sakit kepala
- Sariawan
- Tak mampu mencium hingga hidung tersumbat
- Sakit tenggorokan
- Mual, muntah, hingga diare