Bisnis.com, JAKARTA – Olahraga merupakan kebutuhan dasar pada anak yang harus dipenuhi oleh orangtua. Olahraga memainkan peran mendasar dalam proses pendidikan, pelatihan dan disiplin.
“Anak yang terbiasa aktif bergerak sejak dini akan mendapatkan manfaat kesehatan lebih besar. Apapun jenis latihan fisik maupun olahraga yang dilakukan untuk anak, pastikan memiliki dasar teknik dan gerakan yang tepat,” jelas Rini Sekartini, Guru Besar Departmen Kesehatan Anak, FKUI.
Dia mengatakan, pemilihan aktivitas fisik bagi anak harus didasarkan oleh minat dan usia, dengan memahami pola aktivitas sang anak.
World Health Organization merekomendasikan beberapa jenis aktivitas fisik berdasarkan usia anak:
1. Usia dibawah 1 tahun: Lakukan stimulasi sebagai sarana bermain dan belajar. Aktivitas fisik akan membantu perkembangan fisik motorik kasar.
2. Usia 2-5 tahun: Lakukan gerakan dasar seperti lari, melompat, melempar dan menangkap, berenang hingga bersepeda.
3. Usia 6-9 tahun: Lakukan olahraga dengan pemberian arahan seperti renang, sepak bola, tenis, sepatu roda, seni beladiri hingga tarian.
4. Usia 10-12 tahun: Lakukan olahraga dengan keterampilan yang kompleks seperti basket, bulutangkis, bola voli dan olahraga lainnya.
Tahapan perkembangan keterampilan anak dimulai dari keterampilan motorik, daya penglihatan, pembelajaran hingga penekanan keterampilan.
Bagi usia anak-anak disarankan untuk latihan fisik minimal 60 menit setiap hari, dengan intensitas sedang hingga berat sepanjang minggu.
Sedangkan, untuk usia remaja, disarankan untuk latihan fisik tiga kali dalam seminggu, dengan intensitas berat untuk meningkatkan kekuatan otot dan massa tulang.
Selain itu, dilakukannya aktivitas fisik juga bertujuan untuk kesehatan fisik dan emosional, menyeimbangkan kalori yang mampu mengontrol berat badan, menurunkan resiko obesitas dan mampu meningkatkan penampilan akademis dan psikososial.
Dalam melakukan aktivitas fisik atau olahraga tentunya dibutuhkan kesiapan, kesiapan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
* Melibatkan evaluasi perkembangan kognitif, sosial dan motorik untuk menentukan kemampuannya.
* Dibutuhkan pula pelatihan dan pengkondisian yang tepat, untuk meningkatkan keterampilan khusus dan olahraga.
* Tuntutan olahraga membutuhkan integrasi fungsional dan pelaksanaan kecepatan, keseimbangan, koordinasi motorik, keterampilan visual dan keterampilan kognitif.
Aktivitas fisik atau olahraga juga rentan mengalami cedera, untuk mencegah terjadinya cedera, maka berikut adalah hal yang dapat dilakukan:
* Melalukan pemanasan sebelum berolahraga.
* Menggunakan perlindungan sesuai kebutuhan.
* Batasi waktu ketika berolahraga.
* Perhatikan kecepatan gerakan agar terhindar dari cedera akibat gerakan.(Luygi Ambhara Putri)
