Bisnis.com, JAKARTA -- Belakangan viral koper robotik yang bisa ditumpangi dan berjalan sendiri, Airwheel, dilarang dibawa ke kabin dan harus masuk ke dalam bagasi pesawat.
Padahal, awal diciptakannya koper ini adalah berfungsi untuk membantu para pelancong agar tidak perlu berjalan jauh membawa bawaan besar di dalam bandara besar.
Distributor koper Airwheel di Indonesia PT Rohartindo Nusantara Luas Tbk. (TOOL) juga memberikan penjelasan bahwa koper tersebut seharusnya aman dimasukkan ke dalam kabin pesawat.
Direktur Utama TOOL Ronald Hartono Tan menyampaikan bahwa produk koper Airwheel yang dipasarkan oleh Rohartindo Nusantara Luas telah memenuhi spesifikasi dan persyaratan persyaratan sebagaimana diatur dalam Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA). Oleh karena itu, koper Airwheel dapat dimasukkan ke dalam kabin maskapai.
Senada, situs resmi Airwheel juga menjelaskan bahwa koper Airwheel menggunakan baterai lithium built-in dengan kapasitas lebih rendah dari 100Wh.
Menurut perusahaan, kapasitas baterai tersebut tidak hanya mendukung fungsinya, tetapi juga sejalan dengan kebutuhan bagasi kabin dengan baterai litium.
Airwheel juga menegaskan bahwa koper tersebut diperbolehkan di sebagian besar maskapai penerbangan, karena dilengkapi dengan baterai litium yang dapat dilepas dan kapasitas baterainya lebih rendah dari 100Wh.
Biasanya, kapasitas baterai yang lebih tinggi dari 100Wh atau 160Wh dapat dilarang oleh sebagian besar maskapai penerbangan.
Lantas berapa harga koper ini?
Berdasarkan penelusuran Bisnis, koper ini bisa didapatkan dan dipesan di e-commerce dengan harga mulai dari Rp3,5 juta untuk koper anak-anak.
Adapun, untuk koper dewasa harganya mulai dari Rp8,5 juta untuk koper ukuran kecil, sampai dengan Rp14,2 juta untuk koper berukuran 24 inchi dengan kapasitas 48 liter.