Ilustrasi rokok. /Freepik
Health

Tekan Prevalensi Merokok, Asosiasi Usulkan Produk Tembakau Alternatif

Rio Sandy Pradana
Senin, 5 Februari 2024 - 17:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Produk tembakau alternatif dinilai bisa menjadi pengurang bahaya atau harm reduction untuk menekan angka prevalensi merokok di Indonesia.

Ketua Asosiasi Ritel Vape Indonesia (Arvindo) Fachmi Kurnia Firmansyah mengatakan produk tembakau alternatif dapat dioptimalkan perokok dewasa yang ingin mengubah gaya hidup dan beralih dari kebiasaannya.

Dia menjelaskan produk tembakau alternatif adalah produk penghantar nikotin tanpa proses pembakaran. Sebagian produk tembakau alternatif menerapkan proses pemanasan sehingga tidak menghasilkan TAR, partikel padat yang dihasilkan ketika rokok dibakar dan bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.

“Produk tembakau alternatif layaknya diperlakukan sebagai harm reduction [pengurangan bahaya] untuk para perokok dewasa," katanya dalam siaran pers, Senin (5/2/2024).

Dia menuturkan berdasarkan penelitian ilmiah bertajuk “Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2015” dari Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial atau UK Health Security Agency (UKHSA) di Inggris, menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko 90-95 persen lebih rendah daripada rokok.

Bukti ini menjadi landasan bagi negara seperti Selandia Baru, Jepang, Swedia, dan Inggris untuk memaksimalkan produk tembakau alternatif sebagai strategi mengurangi prevalensi merokok di negara tersebut.

Bahkan, Kementerian Kesehatan Inggris meluncurkan program ‘swap to stop’ dengan membagikan perlengkapan rokok elektronik (vape) secara gratis kepada satu juta perokok dewasa. Hal ini ditujukan untuk mencapai target menjadi negara bebas asap mulai 2030.

“Kami berharap agar pemerintah Indonesia mau merujuk ke negara-negara yang telah berhasil mengoptimalkan produk tembakau alternatif sebagai salah satu langkah menekan prevalensi merokok dan penyakit yang disebabkan karena kebiasaan merokok,” ujar Fachmi.

Fachmi mendorong pemerintah dalam melakukan penelitian oleh lembaga yang independen sehingga dapat membuat kebijakan dan memberikan informasi komprehensif bagi masyarakat, khususnya perokok dewasa.

“Kami semua siap menjadi mitra pemerintah dalam upaya menurunkan risiko dari kebiasaan merokok,” imbuhnya.

Pada kesempatan berbeda, Sekretaris Umum Asosiasi Personal Vaporizer (APVI), Garindra Kartasasmita, mengatakan masyarakat semakin paham tentang risiko kesehatan akibat kebiasaan merokok.

"Oleh karena itu, penggunaan produk tembakau alternatif dapat membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya," ujarnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro