Bisnis.com, JAKARTA - Potensi industri kosmetik, herbal, dan suplemen di Indonesia terus bertumbuh. Hal ini didukung kebutuhan konsumen yang berkembang perihal gaya hidup sehat dan alami.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM Mohamad Kashuri menyampaian kosmetik, suplemen kesehatan dan obat tradisional saat ini sudah menjadi kebutuhan dasar selain sandang, pangan, dan papan.
“Kita bayangkan mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur selalu terkait dengan kosmetik. Saat ini paradigma preventif itu lebih utama dibandingkan pengobatan oleh karenanya suplemen kesehatan menjadi kebutuhan dasar juga. Bagi seseorang yang tidak fit tentu akan selalu mengkonsumsi suplemen kesehatan,” jelasnya.
Selain itu, tambahnya, paradigma back to nature membuat seseorang lebih merasa aman. Masyarakat lebih aman menggunakan obat hasil alam dibandingkan dengan obat kimia. Terbukti di masa pandemi, industri yang paling bisa bertahan adalah industri kosmetik, suplemen kesehatan, maupun obat tradisional.
"Data menunjukan adanya peningkatan ekonomi yang luar biasa untuk kosmetik saja itu 6 persen setiap tahun hingga tahun 2028 nanti. Oleh karenanya ini peluang investasi, peluang untuk berbisnis,” jelas Kashuri.
Project Director ASA Exhibitions Alex Chandra menyampaikan adanya pertumbuhan pesat dalam industri kecantikan dan kesehatan di Indonesia sehingga kebutuhan akan jasa maklon semakin mendesak. Setidaknya ada tiga faktor yang menunjang pertumbuhan industri tersebut, yakni perkembangan kebutuhan konsumen, keberagaman sumber daya alam, serta tren kecantikan alamin dan organik.
"Masyarakat Indonesia semakin menyadari pentingnya perawatan diri dan kesehatan. Hal ini mendorong peningkatan permintaan akan produk kosmetik, herbal, dan supplement," paparnya.
Selain itu, Indonesia kaya akan sumber daya alam, termasuk tumbuhan herbal dan bahan alami lainnya yang dapat digunakan dalam produk kosmetik dan suplemen. Keberagaman ini memberikan peluang untuk mengembangkan produk lokal yang unik.
Adopsi gaya hidup sehat dan alami semakin berkembang di kalangan konsumen. Produk kosmetik, herbal, dan supplement yang bersifat alami dan organik menjadi lebih diminati. Melihat potensi tersebut, PT Nusaraya Asa Pameran (ASA Exhibitions) menyelenggarakan Pameran Interbeauty Indonesia 2024 yang dilaksanakan bersamaan dengan
Contract Manufacturing Expo (CMEI) 2024 dan Health+Beauty Expo 2024, sebagai Pameran Dagang B2B Terintegrasi untuk Produk Kosmetik, Herbal, Suplemen dan Parfum.
Kegiatan ini, Alex melanjutkan, juga didukung oleh Pemerintah dan Asosiasi terkait melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI), dan LPPOM MUI.
Pameran Interbeauty Indonesia 2024 juga menghadirkan 3 Conference selama 3 hari yakni, Health & Beauty Innovation Conference, Indonesia Beauty Influencers Summit, dan The Rising Indonesia 2024 – hasil kerjasama dengan MeasureCommerce, perusahaan AI dan Big Data terkemuka asal Korea Selatan.
Acara diikuti oleh puluhan puluhan perusahaan sebagai exhibitors baik itu Manufaktur, Jasa Maklon, Supplier Packaging dan Bahan Baku dari Indonesia, Malaysia, Singapura, China dan India.
“Kami juga ingin pameran Interbeauty Indonesia 2024, CMEI 2024 dan Health+Beauty Expo 2024, menjadi sebuah solusi bagi para pengusaha muda di Indonesia untuk mendapatkan ide bisnis baru serta terjun langsung menjadi Brand Owner dan wirausaha yang mandiri,” imbuh Alex. (Fasya Kalak Muhammad)