Sajian makanan berbuka puasa kolak. Bisnis/Nurul Hidayat
Kuliner

10 Kuliner Khas Daerah Cocok Jadi Santapan Buka Puasa Ramadan

Redaksi
Rabu, 13 Maret 2024 - 16:43
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Bulan Ramadan seringkali dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk berburu kuliner untuk disajikan menjadi menu berbuka puasa.

Banyaknya ragam makanan daerah menjadikan kuliner Indonesia sebagai salah satu komoditas potensial yang ramai digandrungi, terutama untuk memanjakan diri saat berbuka puasa.

Berbagai pilihan makanan khas hadir dan dapat dicicipi dengan beragam keunikan yang memberi representasi dari setiap daerah.

Dilansir dari laman Kementerian Pariwisita dan Ekonomi Kreatif, berikut daftar makanan khas daerah yang menjadi jajanan saat Ramadan:

  • Bubur Kanji Rumbi (Aceh)

Bubur Kanji Rumbi merupakan bubur khas Aceh yang memiliki karakter aroma dan rempah-rempah yang kuat. Hidangan khas dari kota Serambi Mekah ini seringkali dihidangkan di masjid-masjid setempat. Tampilannya yang berwarna kecoklatan dipengaruhi rempah-rempah yang ada di dalamnya. Selain itu, bubur ini cukup mengenyangkan tetapi juga membuat tubuh terasa lebih hangat.

  • Putu Mangkok (Kepulauan Riau)

Putu Mangkok memiliki bentuk mangkok terbalik dengan adonan tepung beras yang dikukus. Perpaduan rasanya manis dari gula merah dan gurih dari parutan kelapa. Makanan yang satu ini memiliki tekstur kenyal dan biasa dijual di kawasan kaki lima.

  • Ketan Bintul (Banten)

Camilan Ketan Bintul memiliki rasa yang khas berasal dari gurihnya ketan dan manis dari taburan gula dan kayu manis. Perpaduan rasa tersebut banyak disukai oleh masyarakat setempat karena termasuk makanan tradisional yang erat dalam budaya masyarakat Banten. Secara historis, Ketan Bintul menjadi salah satu menu utama dalam penjamuan di istana Kesultanan Banten sebagai makanan istimewa yang disajikan selama bulan Ramadan.

  • Mi Glosor (Bogor, Jawa Barat)

Asal mula kata ‘glosor’ memiliki arti yakni licin. Dalam hal ini, Mi Glosor khas Bogor memiliki karakteristik mie licin dan mudah ditelan di tenggorokan. Secara bahan, Mi Glosor terbuat dari tepung singkong atau aci yang dicampur dengan kunyit sehingga berwarna kuning cerah. Kuliner ini dapat ditemui di sepanjang jalanan pedagang kaki lima di Bogor.

  • Kicak (DI Yogyakarta)

Kicak memiliki komposisi beras ketan, kelapa, gula pasir, disertai dengan vanili sebagai penyedap aroma. Jajanan ini konon hanya dapat ditemukan di Kampung Kauman, Yogyakarta. Takjil ini memiliki rasa manis bercampur gurih ini dengan paduan santan, nangka, dan kelapa parut. Mulanya, kicak dikenalkan pada tahun 1970 dan dibuat dari bahan singkong. Seiring berubahnya waktu, kicak kini dibuat dari beras ketan saja.

  • Bongko Kopyor (Gresik, Jawa Timur)

Bongko Kopyor merupakan singkatan dari bubur nangka dan kelapa kopyor. Secara tampilan, Bongko Kopyor dibalut dengan daun pisang dan memiliki isian tambahan roti dan sagu mutiara. Saat bulan puasa, kuliner satu ini menjadi kesukaan warga Gresik karena rasanya yang manis dan legit.

  • Sotong Pangkong (Pontianak, Kalimantan Barat)

Sotong Pangkong berasal dari Bahasa Melayu yang terdiri dari kata “sotong” yang artinya jenis ikan mirip cumi-cumi dan “pangkong” yang artinya memukul menggunakan palu. Kuliner ini memiliki bahan dasar cumi-cumi yang dikeringkan. Sebelum disajikan, cumi yang sudah dikeringkan akan dibakar menggunakan arang terlebih dahulu. Selanjutnya, cumi akan dipukul menggunakan palu agar tidak alot ketika disantap. Biasanya, kuliner ini ditemui di sepanjang Jalan Merdeka Barat, Kota Pontianak dengan tampilan cumi kering digantung berjejer rapi memenuhi etalase.

  • Barongko (Makassar, Sulawesi Selatan)

Barongko merupakan salah satu kue tradisional khas dari Sulawesi Selatan  berbahan dasar pisang. Olahan Barongko ini berupa pisang yang sudah terlalu matang dan umumnya menggunakan pisang kepok. Secara tampilan, Barongko dibungkus menggunakan daun pisang, yang menjadikan sajian ini sepenuhnya terbuat dari bahan tumbuhan pisang. Rasanya cenderung gurih, manis, disertai aroma dari daun pisang yang membungkusnya.

  • Kue Asidah (Maluku)

Kue Asidah yakni kudapan yang terbuat dari beberapa bahan rempah-rempah seperti kayu manis, pandan, cengkeh. Dengan begitu, hidangan ini memiliki rasa yang gurih dan manis. Masyarakat setempat menyajikan kudapan tersebut dengan menaburkan bawang goreng sebagai topping di atas kue asidah.

  • Toge Panyabungan (Mandailing Natal, Sumatera Utara)

Toge panyabungan termasuk ke dalam kuliner khas Ramadan dari Mandailing Natal, Sumatera Utara. Kuliner ini berupa minuman manis yang berisi ketan merah, ketan biasa, tape, candil, dan lupis. Perpaduan tersebut disajikan bersama santan, gula merah cair, serta cendol.

(Nona Amalia)

Penulis : Redaksi
Editor : Muhammad Ridwan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro