Bisnis.com, JAKARTA – Produksi Minyak Makan Merah siap memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Kandungan dalam minyak ini memiliki manfaat kesehatan yang berguna menjaga sistem imun hingga mencegah kanker.
Sebagai informasi, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan pabrik Minyak Makan Merah (PMMM) di Kawasan Kelapa Sawit PTPN II< Desa Pagar Merbau II Kecamatan Pagar Merbau, Kamis (14/3/2024).
Minyak yang disinyalir dapat diproduksi hingga 7 ton perhari ini mengandung Vitamin A dan E. Melansir dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), mengatakan minyak ini mempertahankan kandungan Karoten dan tokoferol.
“Minyak makan merah ini tidak hanya bisa berfungsi untuk menggoreng, tapi bisa juga untuk suplemen untuk membantu masyarakat kita dari stunting karena nilai gizi dari minyak makan merah ini sangat besar dibanding dengan minyak goreng yang beredar di pasaran,” kata Kepala PPKS Edwin Lubis, dikutip Minggu (17/3/2024).
Melansir dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Jokowi menjelaskan minyak ini mengandung Vitamin A dan E. Selain itu, menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), minyak ini mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien yang didalamnya memiliki kandungan karoten. Semua kandungan diklaim dapat mencegah stunting.
“Minyak makan merah ini tidak hanya bisa berfungsi untuk menggoreng, tapi bisa juga untuk suplemen untuk membantu masyarakat kita dari stunting karena nilai gizi dari minyak makan merah ini sangat besar dibanding dengan minyak goreng yang beredar di pasaran,” kata Kepala PPKS Edwin Lubis, dikutip Minggu (17/3/2024).
“Keunggulan dari minyak makan merah ini adalah gizi atau kandungan vitamin A dan vitamin E lebih tinggi karena kita mengutamakan nutrisi dalam pengolahannya,” sambunganya.
Selain itu, mengingat minyak merah mentah tidak melalui proses penyaringan secara berkala, maka dapat berpotensi menimbulkan aroma menyengat dari kelapa sawit itu sendiri.
Tak hanya itu, minyak kelapa sawit memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi dan meningkatkan kolesterol LDL serta penyakit jantung. Oleh sebab itu, menurut Kementerian Kesehatan, minyak goreng berbahan dasar sawit lebih baik digunakan 1 hingga 2 kali saja.
Sementara itu, Dosen Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi, Universitas Binawan, Angga Rizqiawan menjelaskan ada beberapa manfaat kesehatan lainnya dalam kandungan minyak merah, yaitu:
1. Vitamin E : Memiliki khasiat untuk antikanker, antiangiogenic, antioksidan, antiatherosclerotic, cardioprotective, neuroprotective, dan menghambat sintesis kolesterol
2. Karotenoid : Zat yang berfungsi untuk pembentukan vitamin A ini terkandung dalam minyak merah yang mempunyai manfaat bagi kesehatan untuk Pro vitamin A, cardioprotective, antikanker, antioksidan.
Karotenoid dapat membantu seseorang yang mengalami kekurangan vitamin A. Selain itu, kandungan Beta Karoten dalam minyak merah jauh lebih tinggi dibandingkan wortel.
Kandungan yang tinggi tersebut membantu meningkatkan antioksidan yang mengurangi risiko berkembangnya kanker.
3. Phytosterols: Bermanfaat untuk menurunkan kolesterol, antikanker, dan meningkatkan imun.
4. Squalene: Kandungan yang mempunyai manfaat untuk Cardioprotective, antikanker, dan menghambat sintesis kolesterol.
5. Ubiquinone: Meningkatkan produksi energi sel, antioksidan, antikanker, cardioprotective
Lebih dari itu, adanya kandungan 85% tocopherols dan tocotrienols mampu menjaga makanan dari paparan radikal bebas serta mempertahankan sistem imun dalam tubuh.
Bahkan, penelitian mengungkapkan kandungan Superoxide Dismutase (SOD) atau antioksidan intrasel dalam minyak merah mampu mengecilkan ukuran tumor payudara.
Kekurangan
1. Aroma Menyengat
Minyak merah mentah tidak melalui proses penyaringan secara berkala sehingga dapat berpotensi memnimbulkan aroma menyengat dari kelapa sawit itu sendiri.
2. Tinggi Kolesterol
Minyak kelapa sawit memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi dan meningkatkan kolesterol LDL, jika digunakan secara terus-menerus. Oleh sebab itu, menurut Kementerian Kesehatan, minyak goreng berbahan dasar sawit lebih baik digunakan 1 hingga 2 kali saja. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)